Bukopin: Biaya dana turun, laba belum tumbuh



KONTAN.CO.ID - Setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate (7DRR), sejumlah bank mengaku telah melakukan penyesuaian dengan menurunkan bunga deposito. Salah satunya, PT Bank Bukopin Tbk yang mengklaim telah memangkas bunga deposito.

Bahkan, bank berkode saham BBKP ini  menyatakan telah mencatatkan penurunan biaya dana atau cost of fund mencapai 0,5% seiring penurunan bunga deposito. 

Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi menyebut, bunga kredit di Bukopin pun saat ini sudah menurun. Menurutnya, secara year to date (ytd), bunga kredit telah turun 0,35% pascapenurunan bunga simpanan sebanyak 0,55%.


Hingga akhir tahun ini, Glen memproyeksi rata-rata penurunan bunga kredit di kisaran 0,75% menjadi sekitar 11,32%.

Meski bunga kredit turun dan beban bunga menurun, kata Glen, hal tersebut tidak serta merta meningkatkan perolehan laba. Hal ini dikarenakan, meski cost of fund menurun, belum akan berdampak banyak terhadap peningkatan net interest margin (NIM).

"Meskipun cost of fund sudah turun, tapi kalau LDR (loan to deposit ratio) dan BOPO (beban operasional pendapatan operasional) naik, akibatnya NIM tertekan," ujar Glen, Jumat (8/9).

Sebagai  informasi, berdasarkan laporan keuangan bulan Juli 2017, Bukopin mencatatkan laba sebesar Rp 545,93 miliar. Jumlah tersebut turun 15,81% dibandingkan perolehan bulan yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).

Salah satu penyebab laba turun, karena menurunnya pendapatan bunga bersih sebesar 12,48% yoy menjadi Rp 1,51 triliun. Belum lagi, beban bunga tercatat meningkat signifikan sebesar 11,83% yoy dari Rp 3,23 triliun menjadi Rp 3,62 triliun.

Meski begitu, Bukopin mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga, meski tipis. Hingga Juli 2017, pendapatan bunga Bukopin naik 3,36% yoy dari Rp 4,96 triliun menjadi Rp 5,13 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini