KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk mengatakan tahun ini pihaknya bakal melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Direktur Utama Bukopin Eko. R Gindo mengatakan selain opsi rights issue, aksi korporasi lain yang bakal ditempuh Bukopin untuk menjaring dana adalah dengan penerbitan obligasi subordinasi atau subdebt. "RUPS tahun lalu pemegang saham menyetujui untuk menerbitkan saham baru sebanyak 30% dari jumlah saham yang ada saat ini," kata Eko saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/1). Adapun, saat ini jumlah saham Bukopin menurut Eko berkisar 9 miliar saham, artinya ada sekitar 2,7 miliar saham baru yang bakal diterbitkan lewat rights issue. "Kami harap kombinasi antara rights issue dan subdebt, bisa ditargetkan setinggi-tinginya sekitar Rp 2 triliun dana yang dihimpun untuk modal," tambahnya. Bank bersandi BBKP ini menyebut, rencana ini bakal direalisasi pada Semester I tahun 2018.
Bukopin cari dana Rp 2 triliun dari pasar modal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk mengatakan tahun ini pihaknya bakal melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Direktur Utama Bukopin Eko. R Gindo mengatakan selain opsi rights issue, aksi korporasi lain yang bakal ditempuh Bukopin untuk menjaring dana adalah dengan penerbitan obligasi subordinasi atau subdebt. "RUPS tahun lalu pemegang saham menyetujui untuk menerbitkan saham baru sebanyak 30% dari jumlah saham yang ada saat ini," kata Eko saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/1). Adapun, saat ini jumlah saham Bukopin menurut Eko berkisar 9 miliar saham, artinya ada sekitar 2,7 miliar saham baru yang bakal diterbitkan lewat rights issue. "Kami harap kombinasi antara rights issue dan subdebt, bisa ditargetkan setinggi-tinginya sekitar Rp 2 triliun dana yang dihimpun untuk modal," tambahnya. Bank bersandi BBKP ini menyebut, rencana ini bakal direalisasi pada Semester I tahun 2018.