JAKARTA. Menatap tahun depan, Bank Bukopin memasang sederet ambisi. Demi mencapai ambisi, Bukopin berbenah modal terlebih dahulu. Tri Joko, Direktur Keuangan Bukopin, mengatakan, pihaknya berharap bisa meraih dana segar sebesar Rp 1,7 triliun dari penerbitan saham baru. Hitungan Tri, minimal dana segar dari right issue mencapai Rp 1 triliun. Nah, penambahan dana ini akan masuk ke tier I sehingga bisa memperkuat rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) Bukopin menjadi 16%-17%. Pada Desember 2013, CAR Bukopin 15%.
Jika penguatan modal berjalan sesuai rencana, Bukopin bakal mewujudkan ambisinya mengejar pertumbuhan. "Jika modal kuat maka akan cukup aman untuk mengembangkan kredit," papar Tri. Bank yang sebagian sahamnya dikempit Grup Bosowa ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15% - 20% pada tahun 2014. Bukopin membidik sektor kredit perdagangan, infrastruktur, industri makanan, power plant dan jalan tol. Demi mengamankan likuiditas, Bukopin membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15%-20%. Komposisi terbesar masih disumbang deposito 60%. Sisanya 40% berasal dari tabungan dan giro. Hitungan Tri, pertumbuhan kredit dan DPK tersebut bakal membuat rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) berada di level 80%-87% pada akhir tahun 2014. "Saat ini LDR kami sebesar 85%," ucapnya. Selain pertumbuhan dari dalam, Bukopin juga masih berharap tumbuh lewat jalur anorganik. Bukopin bakal melanjutkan rencana pendirian asuransi jiwa patungan bersama perusahaan asing. Sejatinya, pembentukan asuransi jiwa Bukopin pada tahun ini terhalang lantaran Grup Bosowa tidak ingin terburu-buru memiliki asuransi jiwa.