Bukopin luncurkan layanan digital untuk milenial



KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Bank Bukopin Tbk meluncurkan layanan berbasis digital guna menjaring nasabah generasi milenial. Direktur Teknologi Informasi (TI) dan Pengembangan Produk Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan, produk yang diberi nama Tabungan Woke ini diharap dapat membuat transaksi keuangan lebih cepat, mudah dan aman.

"Bank Bukopin berharap dengan Wokee maka masyarakat akan lebih dimudahkan dalam hal bertransaksi baik untuk transaksi perbankan maupun transaksi pembelanjaan di merchant," ujar Adhi saat ditemui di Bogor, Jumat (15/12).

Sekadar informasi, Wokee adalah inovasi perbankan digital dengan target masyarakat urban dan sadar akan teknologi.


Pihaknya menyebut lewar produk digital ini Wokee nasabah tidak perlu ke bank apabila ingin membuat rekening tabungan, serta dapat diakses di manapun.

"Selain itu pula dengan Wokee, nasabah tidak perlu lagi membawa kartu atm kemana-mana, karena dengan Wokee nasabah bisa melakukan tarik tunai tanpa menggunakan kartu atm dan belanja di merchant-merchant dengan media Pay by QR Code," tambah Adhi.

Adapun, layanan digital perbankan ini juga menyediakan fitur-fitur seperti, payment and purchase untuk transaksi PLN ataupun pulsa selular, split interest yang memungkinkan nasabah memisahkan antara saldo tabungan dengan bunga, send money antar rekening Wokee dan lain-lain.

Bank bersandi BBKP ini menyebut ke depan fitur-fitur Wokee akan terus dikembangkan seiring dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi, salah satunya adalah Personal Finance Manager (Money Manager) yang berkolaborasi dengan startup fintech, Split Bill dan juga Pay in Apps untuk e-commerce.

“Sebagai bank yang sedang berkembang kearah digital kami mencoba menghadirkan teknologi-teknologi terbaru kepada masyarakat, salah satunya dengan Wokee. Harapannya Wokee dapat menjadi top of mind bagi para masyarakat yang tech savvy dalam bertransaksi, yang juga akan menjadi lifestyle bagi para generasi milenial,” ujar Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin menambahkan.

Menurutnya, pengembangan produk ini dilakukan selama 6 bulan terakhir dengan menggandeng sedikitnya 10 perusahaan teknologi finansial alias Tekfin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia