JAKARTA. Bank Bukopin akan menerbitkan obligasi subordinasi berkelanjutan senilai Rp 2 triliun. Pada tahap awal, bank yang tengah bersengketa dengan sebagian pekerjanya itu, akan menyerap hingga Rp 1 triliun pada paruh pertama tahun ini. Sisanya, Rp 1 triliun menyusul pada tahun 2013 mendatang. Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, Tri Joko Prihanto menuturkan, penerbitan subdebt ini untuk memperbaiki struktur permodalan. "Untuk menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di atas 12%," ujarnya ditemui KONTAN, Rabu (1/2). Rasio kecukupan modal Bukopin per Desember 2011 sebesar 13%. CAR bisa tergerus seiring target pertumbuhan bisnis sebesar 15% - 20% pada tahun ini. Tanpa tambahan modal, CAR bisa susut ke level 11% atau lebih rendah dari itu. Kondisi tersebut kurang ideal karena hanya selisih sedikit di atas CAR minimal yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%.
Bukopin merilis subdebt Rp 2 triliun
JAKARTA. Bank Bukopin akan menerbitkan obligasi subordinasi berkelanjutan senilai Rp 2 triliun. Pada tahap awal, bank yang tengah bersengketa dengan sebagian pekerjanya itu, akan menyerap hingga Rp 1 triliun pada paruh pertama tahun ini. Sisanya, Rp 1 triliun menyusul pada tahun 2013 mendatang. Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, Tri Joko Prihanto menuturkan, penerbitan subdebt ini untuk memperbaiki struktur permodalan. "Untuk menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di atas 12%," ujarnya ditemui KONTAN, Rabu (1/2). Rasio kecukupan modal Bukopin per Desember 2011 sebesar 13%. CAR bisa tergerus seiring target pertumbuhan bisnis sebesar 15% - 20% pada tahun ini. Tanpa tambahan modal, CAR bisa susut ke level 11% atau lebih rendah dari itu. Kondisi tersebut kurang ideal karena hanya selisih sedikit di atas CAR minimal yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%.