Bukopin Syariah butuh modal Rp 100 miliar



JAKARTA. Untuk kebutuhan ekspansi bisnis, PT Bank Syariah Bukopin (BSB) membutuhkan suntikan modal. Harapannya, bank ini bisa mengantongi tambahan modal sekitar Rp 100 miliar lagi.

"Tiap bank ingin punya modal yang kuat. Kami berharap akan ada tambahan modal. Kalau tidak tahun sekarang atau tahun depan," kata Direktur Utama Bukopin Syariah, Riyanto, di Hongkong Cafe, Jumat, (19/7) malam.

Rencananya, BSB akan memanfaatkan modal untuk ekspansi pembiayaan di tahun depan. Pasalnya, bank ini pun ingin bertumbuh pesat dan dapat gencar menggelontorkan pembiayaan.


Untuk pertambahan modal, BSB tak hanya mengharapkan suntikan dari induk. Riyanto bilang, ada banyak cara mendapatkan dana. Misalnya saja dari pemegang saham lainnya.

Saat ini, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BSB yakni 12%. Riyanto menyatakan, pembiayaan tahun ini bisa membuat CAR bank menipis menjadi 11%. Lalu dengan tambahan modal, ia yakin CAR Bukopin Syariah bisa menginjak 14%.

Pada posisi Juni, pembiayaan yang BSB salurkan tercatat Rp 2,9 triliun. Jumlah itu tumbuh 27,85% dari sebelumnya Rp 2,3 triliun. Hingga akhir tahun, ia tetap yakin pembiayaannya mampu tumbuh 30%.

Sedangkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang BSB kumpulkan semester pertama tahun ini mencapai Rp 3,2 triliun. Angka itu tumbuh 29,42% dibanding Rp 2,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Rasio pinjaman terhadap simpanan atau Financing to Deposit Ratio (FDR) Bukopin Syariah tercatat masih sehat. Saat ini, posisi FDR-nya yakni 92%. "Kita memang menjaga FDR di kisaran 90-95%," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri