JAKARTA. Guna memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, pengembangan pembiayaan sekaligus sebagai modal pelengkap sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Bukopin menerbitkan obligasi subordinasi berkelanjutan (subdebt) II Tahap I Tahun 2015. Bank yang bertengger di lantai bursa dengan kode emiten BBKP ini menerbitkan subdebt senilai maksimal Rp 1 triliun. Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi mengungkapkan, penerbitan obligasi subordinasi berkelanjutan ini merupakan bagian dari rencana ekspansi bisnis yang disiapkan oleh perseroan. Obligasi subordinasi berkelanjutan II Tahap I ini diterbitkan dengan tenor tujuh tahun, terhitung sejak tanggal emisi. Subdebt II Tahap I ini mendapatkan rating idA- (single A minus, stable outlook) dari lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun tingkat bunga atau kupon obligasi akan ditentukan setelah periode book building berakhir pada 15 Juni 2015.
"Obligasi subordinasi berkelanjutan II tahun 2015 tahap I ini, kami tawarkan senilai sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun dari total obligasi subordinasi berkelanjutan II yang kami ajukan yaitu sebesar maksimal Rp 2 triliun," ucap Glen di Jakarta, Senin (1/6). Bertindak sebagai wali amanat dalam aksi korporasi perseroan kali ini adalah Bank Mandiri. Sedangkan penjamin pelaksana emisi obligasi subordinasi adalah PT Danareksa Sekuritas. Glen menuturkan, dengan struktur permodalan yang lebih kuat, perseroan akan lebih leluasa dalam menjalankan ekspansi bisnis. "Termasuk untuk pengembangan bisnis di wilayah Indonesia bagian Timur," katanya. Apabila rencana penerbitan obligasi subordinasi berkelanjutan II tahap I tahun 2015 dapat berjalan dengan baik, maka aset perseroan diproyeksikan dapat tumbuh sebesar 14%-15% per tahun. Kredit yang disalurkan juga akan meningkat ke level 15%-16%.