Bukti Medis Jahe Atasi Gula Darah, Cek Gejala Diabetes Militus Tipe 2



Gejala Diabetes Melitus Tipe 2 - Jakarta. Selain obat dokter, bahan herbal bisa membantu menurunkan penyakit gula darah atau diabetes melitus. Berikut bukti medis bahwa bahan herbal jahe memiliki manfaat menurunkan gula darah. Sari jahe bisa Anda konsumsi jika merasakan gejala diabetes melitus tipe 2 berikut.

Gejala diabetes melitus tipe 2 harus diwaspadai. Pasalnya, banyak orang Indonesia yang menderita penyakit diabetes melitus tipe 2 alias kencing manis.

Namun jangan khawatir, ada banyak bahan herbal untuk membantu mengobati diabetes secara alami. Salah satu bahan herbal untuk menurunkan gula darah dan mengobati diabetes adalah jahe.


Dilansir dari Kompas.com, lama Healthline menyebutkan tinjauan pada 2022 menemukan penurunan gula darah puasa dan HbA1c yang signifikan pada penderita diabetes tipe 2 setelah mengonsumsi suplemen jahe.

Tinjauan tersebut melihat hasil dari 10 percobaan, di mana peserta mengonsumsi 1.200–3.000 miligram suplemen jahe per hari selama 8 sampai 13 minggu.

Hasilnya tidak menunjukkan bahwa suplemen jahe memengaruhi profil lipid. Sedangkan hasil setelah 12 minggu adalah:

  • Gula darah puasa mereka 12 persen lebih rendah
  • Kadar hemoglobin A1c (HbA1c) mereka 10 persen lebih rendah
  • Rasio apolipoprotein B/apolipoprotein AI mereka 28 persen lebih rendah
  • Kadar malondialdehyde (MDA) mereka 23 persen lebih rendah.
Rasio apolipoprotein B/apolipoprotein AI yang tinggi dan tingginya kadar malondialdehid (MDA) dapat disebabkan oleh stres oksidatif, produk sampingan dari stres oksidatif. Keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Namun, ini hanyalah sebuah penelitian kecil, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hasil ini.

Dilansir dari laman Diabetes.co.uk, diketahui bahwa jahe dapat meningkatkan kontrol gula darah jangka panjang bagi penderita diabetes tipe 2.

Para peneliti dari Universitas Sydney, Australia, menemukan bahwa ekstrak Jahe Buderim (jahe yang ditanam di Australia) yang kaya akan gingerol.

Ini adalah komponen aktif utama batang jahe yang dapat meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam sel otot tanpa menggunakan insulin, dan oleh karena itu dapat membantu dalam pengelolaan kadar gula darah tinggi.

Selain itu, dalam European Journal of Pharmacology edisi Desember 2009, diketahui bahwa dua ekstrak jahe yang berbeda, spissum dan ekstrak berminyak, berinteraksi dengan reseptor serotonin untuk menghormati efeknya pada sekresi insulin.

Pengobatan dengan ekstrak ini menyebabkan penurunan kadar glukosa darah sebesar 35 persen dan peningkatan kadar insulin plasma sebesar 10 persen.

Jahe memiliki indeks glikemik (GI) yang sangat rendah dan makanan dengan GI rendah terurai perlahan untuk membentuk glukosa sehingga tidak memicu lonjakan kadar gula darah.

Gejala diabetes melitus tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit keturunan. Anda harus mewaspadai gejala diabetes melitus tipe 2 ini jika orang tua Anda sudah menderita penyakit tersebut.

Dilansir dari Kompas.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan bahwa jika Anda memiliki ibu, ayah, saudara kandung yang mengidap penyakit diabetes melitus, besar kemungkinan Anda terkena pradiabetes atau diabetes, terutama diabetes melitus tipe 2.

Terlebih jika Anda memiliki faktor penyebab diabetes melitus lain seperti obesitas atau berat badan berlebih, pola makan sering tidak sehat, banyak duduk atau kurang gerak, dan jarang olahraga. Maka, risiko atau peluang Anda terkena penyakit kronis diabetes melitus juga bakal semakin tinggi dibandingkan orang yang hanya berasal dari keluarga penderita diabetes saja.

Dikutip dari EverydayHealth, di banyak kasus, diabetes terutama diabetes melitus tipe 2 biasanya muncul karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Artinya, faktor keturunan yang dimaksud bukan sekadar peran genetik, melainkan dipengaruhi gaya hidup bersama di dalam keluarga. Misalkan pola makan sehari-hari, minimnya akses kesempatan berolahraga karena tempat tinggal jauh dari tempat olahraga, atau tidak ada budaya olahraga di rumah.

Selain itu, ada juga kaitan antara faktor keturunan dan penyakit diabetes gestasional. Bayi yang lahir dari ibu hamil dengan diabetes gestasional, saat lahir berisiko terkena penyakit diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung.

Menurut Kompas.com. gejala diabetes melitus tipe 2 dapat muncul ketika glukosa yang semestinya digunakan sebagai sumber energi justru berada di dalam darah. 

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyatakan tubuh memecah sebagian besar asupan yang dikonsumsi sehari-hari menjadi gula atau glukosa, lantas melepaskannya ke aliran darah. 

Saat gula darah naik, pankreas melepaskan hormon insulin. Hormon ini bertindak sebagai kuncian agar gula darah masuk ke sel-sel tubuh dan dapat digunakan sebagai energi. 

Ketika seseorang terkena diabetes, pankres tidak dapat memproduksi hormon insulin yang cukup, atau hormon ini tidak dapat digunakan secara efisien. 

Absennya hormon pengontrol gula di dalam tubuh ini menyebabkan gula atau glukosa tetap berada di aliran darah dan kadar gula darah tinggi. Kondisi ini apabila tidak dikendalikan lambat laun bisa merusak kesehatan jantung, mata, sampai ginjal. 

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit kronis ini, kenali gejala diabetes melitus tipe 2 yang penting diketahui.

Ada beberapa ciri-ciri dan gejala diabetes melitus tipe 2 yang kerap dirasakan pengidapnya, antara lain:

1. Kerap buang air kecil 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang pertama adalah kerang buang air kecil. Dilansir dari Self, kadar gula darah tinggi membuat ginjal kewalahan dan perlu bekerja ekstra keras untuk menyingkirkan glukosa dari tubuh. Caranya dengan sering buang air kecil atau kencing. Terkadang, air seni yang keluar juga sedikit-sedikit atau anyang-anyangan.

2. Sering haus 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kedua adalah sering haus. Sering buang air kecil menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau merasakan tanda-tanda dehidrasi. Jadi, jangan heran jika penderita diabetes jadi sering haus. Terutama di tahap awal penyakit.

3. Gangguan penglihatan 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang ketiga adalah mengalami gangguan penglihatan. Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di seluruh tubuh, termasuk bagian mata. Saat pembuluh darah mata pecah, indra penglihatan bakal mengeluarkan cairan. Akibatnya, penderita diabetes merasakan pandangan kabur atau tidak fokus.

4. Gampang lapar 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang keempat adalah gampang lapar. Resistensi insulin menghambat glukosa mencapai sel-sel tubuh untuk memberikan energi dari asupan yang dikonsumsi. Akibatnya, otak dan otot terus-menerus mengirimkan sinyal rasa lapar. Waspada jika Anda baru selesai makan tapi rasanya belum kenyang dan masih ingin makan terus-menerus.

5. Mengantuk sampai lemas setelah makan 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kelima adalah sering mengantuk dan lemas setelah makan. Lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh setelah makan menyebabkan tubuh kelelahan dan mengantuk hebat. Kondisi ini disebabkan glukosa tidak diproses secara efektif di dalam tubuh.

6. Sering marah atau emosi 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang keenam adalah sering marah. Naik turunnya gula darah secara signifikan bisa memengaruhi suasana hati. Kondisi ini dipengaruhi tubuh yang kelelahan mengendalikan gula darah. Dampaknya, penderita diabetes jadi stres, gampang emosi, sering marah, atau perasaannya jadi lebih sensitif.

7. Luka susah sembuh 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang ketujuh adalah luka susah sembuh. Ciri-ciri diabetes di kulit bisa dikenali dari kondisi tubuh saat mengalami luka. Penderita diabetes jamak memiliki luka yang susah sembuh. Kondisi ini dipengaruhi sirkulasi darah yang kurang lancar. 

Penyakit ini juga menyebabkan luka lebih rentan infeksi karena sistem kekebalan tubuh tidak prima.

8. Area lipatan kulit seperti leher hitam 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kedelapan adalah terdapat lipatan kulit seperti leher berwarna hitam. Leher hitam termasuk salah satu tanda-tanda diabetes yang pantang disepelekan. Selain leher, bagian tubuh yang tampak lebih gelap ketimbang biasanya di antaranya siku, lutut, dan buku-buku jari. Kondisi ini dipengaruhi kadar hormon insulin yang melonjak di dalam tubuh.

9. Berat badan naik turun tanpa sebab jelas 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kesembilan adalah berat badan naik turun tanpa sebab jelas. Berat badan naik atau turun signifikan tiba-tiba termasuk gejala diabetes. Hal ini disebabkan kenaikan gula darah memicu lapar, dehidrasi, kelelahan, stres, dan gangguan tidur. Dampaknya, nafsu makan jadi bertambah atau hilang. Selain itu, ketika tidak ada glukosa untuk bahan bakar energi, tubuh bakal membakar lemak. Akibatnya, badan jadi lebih kurus.  

10. Sering mati rasa dan kesemutan   

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang kesepuluh adalah sering mati rata dan kesemutan. Tanda-tanda diabetes lainnya yakni sering kesemutan. Biasanya, kita bakal kesemutan dan mati rasa setelah bertahan dalam satu posisi yang cukup lama, misalkan duduk. Tapi, penderita diabetes bisa merasakan kondisi ini meskipun posisi tubuhnya sedang rileks.

11. Kulit kering

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang ke-11 adalah kulit kering. Selain rentan mengembangkan luka yang susah sembuh, penderita diabetes jamak memiliki kulit kering dan gatal-gatal. Kondisi ini juga dipengaruhi gangguan sirkulasi darah akibat kadar gula darah tinggi.

12. Mulut kering 

Gejala diabetes melitus tipe 2 yang ke-12 adalah mulut kering. Kelebihan glukosa dalam darah memaksa tubuh mengeluarkan cairan ekstra dari jaringan tubuh. Kondisi ini bisa memicu rasa haus berlebihan, padahal sebelumnya sudah cukup minum. Selain sering haus, penderita biasanya juga memiliki mulut yang cenderung kering. 

Itulah info gejala diabetes melitus tipe 2 dan manfaat jahe untuk menurunkan gula darah. Mari mengubah pola makan kita untuk mencegah diabetes melitus tipe 2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto