Bukukan rugi bersih di semester pertama, begini penjelasan Darmi Bersaudara (KAYU)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paruh pertama tahun ini tampaknya menjadi periode yang cukup berat bagi PT Darmi Bersaudara Tbk. Emiten berkode saham “KAYU” tersebut membukukan rugi bersih sebesar  Rp 628,80 juta di semester I 2020. Posisi tersebut berbalik dibanding kondisi semester I 2019 ketika KAYU membukukan laba bersih  Rp 379,89 juta.

Rugi bersih yang dibukukan didapat ketika KAYU membukukan pertumbuhan penjualan. Asal tahu saja, penjualan bersih KAYU melesat 144,44% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 29,30 miliar di semester I 2020.

Baca Juga: Pernah Untung di Saham BUMI, Ini Strategi Investasi Saham Direktur KAYU Lie Kurniawan


Kenaikan ini terjadi seiring adanya tambahan modal kerja untuk membeli kayu log serta membayar jasa maklon pasca melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2019 lalu. Sebelumnya, penjualan bersih  Rp 11,98 miliar di semester I 2019.

Direktur Independen PT Darmi Bersaudara Tbk, Lie Kurniawan menjelaskan, rugi bersih yang didapat disebabkan oleh pengeluaran-pengeluaran tetap yang terus berjalan di saat penjualan ekspor perusahaan terganggu akibat lockdown.

“Di bulan April dan Mei 2020 perseroan tidak bisa ekspor ke India akibat lockdown, sementara biaya-biaya terus berjalan,” jelas Lie ketika dihubungi Kontan.co.id pada Minggu (2/8).

Di sisi lain, sebagai konsekuensi logis dari penjualan yang meroket, beberapa pos beban pengeluaran KAYU juga ikut terungkit. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat naik 226,21% yoy menjadi Rp 33,66 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan KAYU hanya mencapai Rp 10,31 miliar pada semester I 2019 lalu.

Kenaikan pengeluaran juga dijumpai pada pos pengeluaran lain seperti beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Melansir laporan keuangan perusahaan, beban penjualan KAYU naik 156,14% dari Rp 476,07 juta di semester I 2019 menjadi Rp 1,21 miliar pada semester I 2020.

Editor: Yudho Winarto