KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi keuangan digital bagi UMKM, BukuKas meraih pendanaan pra-seri A sebesar US$ 9 juta atau setara dengan Rp 134 miliar. Sejumlah investor yang terlibat dalam pendanaan kali ini adalah program akselerasi startup Surge milik Sequoia Capital India, Saison Capital, Speedinvest, S7V, January Capital, Prasetia Dwidharma, Cambium Grove Capital, Alter VC, Taurus VC dan XA Network. Suntikan dana tersebut membuat BukuKas telah meraup total pendanaan sebesar US$12 juta. Pendanaan terbaru ini akan digunakan untuk mengembangkan fitur produk dan inovasi. CEO & Co-Founder BukuKas Krishnan Menon mengatakan perkembangan BukuKas yang sangat pesat sejak diluncurkan. Ia menyebut UMKM di Indonesia sudah siap untuk beralih ke digital.
Dalam waktu sembilan bulan sejak diluncurkan, BukuKas mencatat nilai transaksi tahunan yang melampaui angka US$1,3 miliar dan telah digunakan oleh 800,000 pengguna UMKM yang tersebar di lebih dari 700 kota dan kecamatan di Indonesia. “Saat ini, 73% pengusaha berada di luar kota besar sehingga produk dan layanan yang tersedia bagi mereka tergolong sedikit. BukuKas berkomitmen untuk menjangkau mereka, karena mereka adalah Indonesia yang sebenarnya, tulang punggung ekonomi kita,” ujar Krishnan dalam keterangan tertulis, Selasa (28/8).
Baca Juga: Duopoli digital: Amerika Serikat dan China menguasai ekonomi digital global Aplikasi seluler ini menyediakan solusi pembukuan yang sederhana dan handal dalam membantu UMKM melacak penjualan, laba, dan kredit yang diharapkan dapat menggantikan sistem pencatatan tradisional berbasis kertas dan pulpen. Dengan BukuKas, para pengusaha mampu mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai faktor-faktor yang dapat mendorong laba dan arus kas mereka, memungkinkan mereka untuk meningkatkan proses bisnis mereka secara aktif. Aplikasi tersebut juga mengirim pemberitahuan melalui aplikasi WhatsApp kepada pelanggan saat kredit jatuh tempo. Proses yang mudah tersebut membantu pemilik usaha kecil untuk mengurangi pengeluaran sebanyak 20% dan menghemat 2-4 jam per hari tanpa perlu melakukan perhitungan manual dan rekonsiliasi akun. Selain Whiteboard Capital, BukuKas juga didukung oleh beberapa angel investor ternama seperti Amrish Rao (Pinelabs, Citrus Pay), Edward Tirtanata (Kopi Kenangan), Willy Arifin (KoinWorks, Alternate Ventures), Nipun Mehra (Ula, Sequoia India), Patrick Walujo (Northstar Ventures), Sandeep Tandon (Freecharge), dan Jonathan Swanson (Thumbtack). Tim BukuKas, yang diinkubasi oleh Whiteboard Capital pada tahun 2019, telah berdialog dengan ribuan pemilik UMKM di berbagai wilayah Indonesia selama beberapa bulan untuk memahami tantangan yang mereka hadapi. Adapun pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk merancang produk yang berorientasi pada pengguna dengan memecahkan tantangan-tantangan tersebut dengan solusi yang sederhana dan efektif.
BukuKas berkomitmen untuk menjadi layanan serba ada bagi usaha-usaha kecil untuk mengelola operasi keuangan. Juga bisnis UMKM, memberikan pemilik usaha dalam tingkat visibilitas, kontrol, dan kenyamanan yang belum pernah tersedia sebelumnya. BukuKas memecahkan masalah-masalah yang sering dihadapi berbagai industri termasuk elektronik, fashion, retail, F&B, bahan makanan, dan lain-lain.
Baca Juga: Ini 5 agenda percepatan transformasi digital nasional Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat