JAKARTA. Pengembangan bisnis panas bumi PT Supreme Energy makin jelas. Supramu Santosa, Presiden Direktur dan CEO Supreme Energy, mengatakan perusahaannya akan menandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bulan depan. Dengan demikian, Supreme Energy bisa memulai kegiatan eksplorasi di wilayah kerja panas bumi (WKP) yang dimilikinya. "Tahun depan kita akan mulai drilling," ujar Supramu kepada KONTAN (22/2). PT Supreme Energy memiliki 3 WKP, yaitu di Liki Pinangawan (Sumatra Barat), Gunung Rajabasa (Lampung) dan Rantau Dedap (Sumatra Selatan). Kegiatan di tiga WKP itu sempat berhenti karena tak kunjung ada PPA dengan PLN. Khusus untuk Liki Pinangawan dan Gunung Rajabasa, Supreme Energy akan menandatangani PPA-nya pada Maret 2011. Sedangkan WKP Rantau Dadap masih menunggu surat penugasan dari pemerintah. "Liki Pinangawan dan Gunung Rajabasa tidak perlu negoisasi karena harga listriknya di bawah US$ 0,097 per kWh," papar Supramu. WKP di Liki Pinangawan akan dikerjakan lebih dulu. "Karena lokasinya yang mudah," kata Supramu. Ia berharap, kegiatan eksplorasi di Liki Pinangawan bisa dilakukan Januari 2012. Menyusul di Gunung Rajabasa dan Rantau Dadap pada Juni 2012. "Ketiga WKP kita kan bagian dari proyek 10.000 MW tahap II. Kita targetkan pada akhir 2013 atau awal 2014 sudah on stream," kata Supramu.
Bulan depan, Supreme Energy tanda tangani jual beli listrik dengan PLN
JAKARTA. Pengembangan bisnis panas bumi PT Supreme Energy makin jelas. Supramu Santosa, Presiden Direktur dan CEO Supreme Energy, mengatakan perusahaannya akan menandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bulan depan. Dengan demikian, Supreme Energy bisa memulai kegiatan eksplorasi di wilayah kerja panas bumi (WKP) yang dimilikinya. "Tahun depan kita akan mulai drilling," ujar Supramu kepada KONTAN (22/2). PT Supreme Energy memiliki 3 WKP, yaitu di Liki Pinangawan (Sumatra Barat), Gunung Rajabasa (Lampung) dan Rantau Dedap (Sumatra Selatan). Kegiatan di tiga WKP itu sempat berhenti karena tak kunjung ada PPA dengan PLN. Khusus untuk Liki Pinangawan dan Gunung Rajabasa, Supreme Energy akan menandatangani PPA-nya pada Maret 2011. Sedangkan WKP Rantau Dadap masih menunggu surat penugasan dari pemerintah. "Liki Pinangawan dan Gunung Rajabasa tidak perlu negoisasi karena harga listriknya di bawah US$ 0,097 per kWh," papar Supramu. WKP di Liki Pinangawan akan dikerjakan lebih dulu. "Karena lokasinya yang mudah," kata Supramu. Ia berharap, kegiatan eksplorasi di Liki Pinangawan bisa dilakukan Januari 2012. Menyusul di Gunung Rajabasa dan Rantau Dadap pada Juni 2012. "Ketiga WKP kita kan bagian dari proyek 10.000 MW tahap II. Kita targetkan pada akhir 2013 atau awal 2014 sudah on stream," kata Supramu.