JAKARTA. Walaupun 2011 hanya tersisa dua bulan lagi, namun tidak mengurungkan niat Panin Asset Management meluncurkan produk reksadana baru. "Kami berharap, dua minggu lagi akan disetujui pihak Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), sehingga November ini kami bisa launching produk," ungkap Winston Sual, Presiden Direktur Panin Asset Management, Rabu (2/11). Sebelumnya, Panin menargetkan produk ini bisa diluncurkan pada Oktober lalu. Produk reksadana campuran ini bertajuk Panin Dana Bersama Plus. Kata Winston, produk ini merupakan produk reksadana campuran pertama yang diterbitkan Panin, setelah rampungnya proses spin off dengan Panin Sekuritas pada Agustus lalu.Produk reksadana campuran ini akan menggunakan 80% saham sebagai isi portfolionya, lalu sisanya akan diinvestasikan pada obligasi pemerintah dan pasar uang. Sayangnya, Winston belum mau menguraikan saham sektor apa saja yang akan digunakan. Hanya saja, Winston memperkirakan, dalam waktu jangka panjang, produk ini bisa memberi imbal hasil atau return mencapai 22%.
Bulan ini, Panin target luncurkan produk reksadana campuran
JAKARTA. Walaupun 2011 hanya tersisa dua bulan lagi, namun tidak mengurungkan niat Panin Asset Management meluncurkan produk reksadana baru. "Kami berharap, dua minggu lagi akan disetujui pihak Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), sehingga November ini kami bisa launching produk," ungkap Winston Sual, Presiden Direktur Panin Asset Management, Rabu (2/11). Sebelumnya, Panin menargetkan produk ini bisa diluncurkan pada Oktober lalu. Produk reksadana campuran ini bertajuk Panin Dana Bersama Plus. Kata Winston, produk ini merupakan produk reksadana campuran pertama yang diterbitkan Panin, setelah rampungnya proses spin off dengan Panin Sekuritas pada Agustus lalu.Produk reksadana campuran ini akan menggunakan 80% saham sebagai isi portfolionya, lalu sisanya akan diinvestasikan pada obligasi pemerintah dan pasar uang. Sayangnya, Winston belum mau menguraikan saham sektor apa saja yang akan digunakan. Hanya saja, Winston memperkirakan, dalam waktu jangka panjang, produk ini bisa memberi imbal hasil atau return mencapai 22%.