Bulan Ini, Sarinah Mulai Bungkus Kakao dari Petani



JAKARTA. PT Sarinah (Persero) rupanya tidak main-maian untuk melebarkan sayap bisnisnya di sektor komoditi. Perusahaan pelat merah tersebut berencana untuk akan terjun ke bisnis komoditi kakao mulai bulan ini. “Bulan ini kami akan langsung melakukan pembelian kakao dari petani di Sulawesi Tengah,” kata Direktur Utama PT. Sarinah, Jimmy Rifai Ghani, akhir pekan lalu. Jimmy mengaku akan melakukan aktivitas pembelian itu dalam pekan ini dengan melibatkan Indonesia Exim Bank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai penyandang dana. Sedangkan produk bijih kakao yang dibeli dari petani itu akan disuplai kepada PT Bumi Tanggerang Mesindotama (BT Cocoa), perusahaan pengolahan kakao di Tangerang. “Untuk tahap awal perbulannya bisa kami akan membeli sekitar 5000 ton perbulan,” kata Jimmy. Menurut Jimmy, pihaknya sudah mendapatkan komitmen untuk menyalurkan kakao sebanyak 5.000 ton per tahun dengan nilai Rp 120 miliar setahun. Jimmy menyebutkan, dalam menjalankan bisnis tersebut pihaknya sudah terikat kontrak baik dengan BT Cocoa maupuan dengan Indonesia Exim Bank.Jangka panjang, Sarinah akan mempersiapkan diri untuk membuat pabrik pengolahan kakao. Pasalnya, potensi bisnis di sektor ini begitu besar. Apalagi, Bea Keluar (BK) bagi ekspor bijih kakao telah dirilis. Dus, produksi pengolahan kakao di dalam negeri pun akan meningkat. “Potensinya sangat besar dan bisa langsung memberdayakan petani kakao,” jelas Jimmy yang berencana untuk mengelola dana PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) dari BUMN lainnya untuk dikelola petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: