Bulan November terjadi inflasi 0,28%, indikator awal daya beli meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi pada bulan November 2020 sebesar 0,28% mom. Dengan demikian, inflasi tahun kalender (Januari 2020 - November 2020) tercatat sebesar 1,23% ytd dan inflasi tahunan sebesar 1,59% yoy.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, terjadinya inflasi ini merupakan indikator awal kalau perekonomian sudah mulai berjalan.

“Daya beli perlahan meningkat. Aktivitas ekonomi masyarakat berpendapatan menengah bawah dan usaha UMKM juga membaik, meski yang menengah atas masih mengerem belanja non esensial,” ujar David kepada Kontan.co.id, Selasa (1/12).

Selain datang dari sisi permintaan, David juga melihat, inflasi memang disebabkan oleh peningkatan harga-harga, terutama dari sisi harga kelompok makanan, minuman, juga tembakau.

Baca Juga: Terjadi inflasi 0,28% mom, BPS ingatkan efek musim hujan pada inflasi

Peningkatan harga tersebut juga didorong oleh musim hujan. Untuk itu, David mengimbau pemerintah tetap waspada untuk mengontrol jalur distribusi sehingga inflasi yang meningkat tidak melonjak melebihi target yang dipatok.

“Apalagi pusat distribusi kan di Jakarta dan Surabaya. Ini perlu dijaga. Karena Surabaya kan untuk daerah Timur dan Jakarta untuk distribusi ke daerah Barat. Pokoknya, jangan sampai melonjak di luar target,” kata David.

Selain datang dari sisi permintaan dan produksi, David juga mengatakan, inflasi ini didorong oleh rupiah yang cenderun stabil dan menguat.

Pada bulan Desember 2020, David memperkirakan adanya peluang peningkatan inflasi, apalagi mengingat ada faktor musiman berupa libur Natal dan Tahun Baru yang biasanya mengungkit permintaan.

Menurut David, kalau di kondisi normal biasanya inflasi Desember bisa di kisaran 0,5% mom, tetapi pada tahun ini akan berada di bawah 0,5% mom, atau di kisaran 0,3% mom.

David melihat, potensi inflasi di keseluruhan tahun 2020 bisa berada di batas bawah target sasaran BI yang sebesar 3% plus minus 1%.

Selanjutnya: Sri Mulyani sebut inflasi bergantung pada penanganan pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat