BULL jajaki penyewaan kapal tanker di luar negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2020, PT Buana Lintas Lautan (BULL) akan tetap fokus dalam pengembangan usaha tanker minyak. Selain itu, perusahaan juga berniat menambah delapan kapal di tahun ini,. 

Investor Relations Buana Lintas Lautan Gerryaldi Matio mengatakan, walau begitu BULL juga mulai menjajaki penyewaan kapal tanker minyak di luar negeri. Untuk penambahan kapal anyar, BULL akan memantau perkembangan kebutuhan kapal untuk pasar domestik dan internasional mulai semester II-2020. 

Apabila sesuai dengan strategi pengembangan usaha perusahaan, sangat dimungkinkan untuk dialokasikan tambahan belanja modal untuk pembelian kapal.


Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) mengerek utilisasi kapal

Untuk itu, BULL tengah menjajaki beberapa kontrak baru di dalam maupun di luar negeri. Salah satu kontrak yang dibidik adalah dari PT Pertamina, yakni untuk penyewaan kapal tanker minyak dan gas dengan berbagai ukuran.

Guna merealisasikan rencana pembelian 8 kapal pada tahun ini, total belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang dialokasikan mencapai US$ 160 juta.

"Sebenarnya untuk tahun 2020 jumlah kapal yang akan dibeli masih belum ditentukan tetapi minimal 8 kapal tanker minyak dengan total capex sekitar US$ 160 juta," kata Gerry kepada Kontan.co.id, Kamis, (2/1).

Sumber capex pada tahun ini berasal dari pinjaman perbankan baik dari dalam negeri maupun lembaga keuangan luar negeri. Selain itu, BULL juga akan mengkombinasikan dengan modal ekuitas perusahaan.

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) menyerap capex US$ 55 juta hingga September 2019

Sejalan dengan menambah armada baru, BULL juga terus berupaya mengerek tingkat utilisasi, yang mana pada tahun ini target utilisasi rata-rata di atas 95%.

Hingga saat ini BULL mencatatkan memiliki 24 kapal dengan jumlah kapasitas angkut 1,383,304 DWT.

Alhasil, Gerry pun memproyeksikan pendapatan dan laba bersih BULL di tahun ini bisa meningkat signifikan setelah adanya penambahan armada dari total bobot mati sebesar 1,383,304 DWT di 2019 menjadi minimal 2,268,256 DWT di 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari