Bulog ajukan izin impor daging kerbau beku 100.000 ton



KONTAN.CO.ID - CIREBON. Perum Bulog tengah mengajukan izin impor daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton untuk memenuhi kebutuhan daging tahun ini.

Djarot Kusumayakti, Direktur Utama Perum Bulog mengatakan, pihaknya tengah menanti persetujuan dari Kementerian BUMN. Setelah itu, Bulog pun harus mengajukan rekomendasi ke Kementerian Pertanian.

"Setelah Mentan memberi rekomendasi, saya bawa kembali ke Mendag untuk memperoleh izin impor," kata Djarot, Selasa (16/1).


Menurut Djarot, Bulog mengajukan izin impor daging kerbau beku tersebut melihat penjualan Bulog sebelumnya. Pasalnya, dalam sebulan Bulog dapat menjual 6.000-7.000 ton daging kerbau beku dalam sebulan.

Selain itu, daging tersebut pun akan dijadikan sebagai cadangan daging untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran dan Natal. "Angka tersebut berdasarkan hasil diskusi dengan Kementerian Perdagangan. Angka tersebut muncul setelah diskusi dan berdasarkan realisasi penjualan," tambah Djarot.

Sebelumnya, Bulog dikabarkan akan mengimpor daging kerbau beku sebanyak 31.000 ton, sebagai lanjutan dari impor yang belum terealisasi dari tahun sebelumnya. Menurut Djarot, daging sebanyak 31.000 ton tersebut sudah termasuk dalam permintaan izin impor yang baru ini.

Bila izin impor diberikan sesuai dengan rencana, maka pemasukan daging direncanakan akan dimulai pada akhir Februari atau awal Maret. Hal ini sesuai dengan perkiraan habisnya stok daging Bulog. Hingga saat ini Bulog masih memiliki stok daging beku sekitar 12.000 ton.

Rencananya, dana yang dikucurkan untuk impor daging beku ini sekitar Rp 1 triliun. Proses pemasukan daging pun rencananya akan dilakukan setiap bulan sesuai dengan kondisi.

"Kami belajar dari impor sebelumnya, tahun lalu banyak barang masuk di akhir tahun yang membuang banyak biaya. Rencananya impor ini 7.000-8.000 ton sebulan, supaya bebannya tidak telalu besar," ujar Djarot.

Daging beku ini pun akan kembali diimpor dari India. Menurut Djarot daging kerbau asal India memiliki kualitas yang bagus dan jumlahnya cukup besar. Dia pun yakin daging yang diimpor bebas dari penyakit karena perusahaan yang bisa mengimpor hanya yang memiliki sertifikasi.

Nantinya, daging impor beku ini akan kembali disalurkan oleh Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) serta perusahaan-perusahaan yang memiliki jalur distribusi yang kuat.

Tujuan Bulog mengimpor daging beku ini pun merupakan salah satu upaya untuk menjaga harga tidak melonjak tinggi. Djarot mengakui dirinya pun mendengar kabar lesunya pasar daging segar, namun dia berkata Bulog tidak bisa berbuat apa-apa. "Tetapi saya merasa pemerintah terus berupaya bagaimana menyeimbangkan itu," kata Djarot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini