Bulog akan impor daging kerbau beku 31.000 ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog akan mengimpor daging kerbau beku dari India sebanyak 31.000 ton di tahun mendatang. Impor ini merupakan perpanjangan dari izin impor daging kerbau beku yang belum terealisasi di tahun sebelumnya.

Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Febriyanto mengatakan, Bulog sudah mendapatkan izin impor dari Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas). "Izin di tingkat rakortas sudah ada. Kami sedang menunggu teknis dari kementerian perdagangan," ujar Febriyanto, Kamis (7/12).

Menurut Febriyanto, jumlah daging kerbau beku yang diimpor di tahun mendatang bisa berubah. Menurutnya, angka tersebut tergantung dari penugasan pemerintah.


Menurutnya tidak akan ada masalah meskipun izin impor yang diberikan di awal hanya sekitar 31.000 ton. Apalagi, pemerintah bisa memerintahkan Bulog mengimpor daging kapan pun.

Febriyanto juga berharap, dengan adanya proses impor ini Bulog akan melakukan peningkatan fasilitas seperti cold storage. Meski begitu, Febriyanto masih enggan memberikan penjelasan terkait hal ini. Dia pun mengatakan Bulog masih bisa menggunakan fasilitas penyimpanan milik vendor.

"Terkait fasilitas kan tidak harus kami miliki sendiri. kan kita juga bisa menyewa menggunakan mitra dan vendor. yang penting intinya stok jangan ada yang masuk bersamaan. Cold storage di jabodetabek pun terbatas," terang Febriyanto.

Menurut Bulog, lebih baik bila proses pemasukan daging kerbau beku berlangsung secara bertahap sesuai dengan jumlah pemakaian atau permintaan dari masyarakat.

Menurut Febriyanto, rata-rata penjualan daging kerbau beku sebesar 7.000-8.000 ton per bulan. Penjualan ini terjadi di seluruh Indonesia, kecuali wilayah-wilayah yang masih menolak daging kerbau beku seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung dan daerah lainnya.

Tahun ini, realisasi impor daging kerbau beku oleh Bulog sebesar 55.000 ton. Saat ini stok daging kerbau beku yang dimiliki Bulog sebanyak 18.000 ton. Febriyanto menambahkan, masih ada 6.000 ton yang sedang dalam proses impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto