Bulog akan tingkatkan serapan gabah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Perum Bulog berencana meningkatkan serapan gabah. Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, Bulog berupaya meningkatkan serapan gabah menjadi 25% dari total pengadaan gabah atau beras.

“Kalau sekarang serapan gabah baru 10% dari total pengadaan. Kami merencanakan pengadaan gabah akan meningkat tetapi pengadaan beras tetap akan kami lakukan,” ujar Andrianto di gedung Bulog, Senin (14/5).

Menurut Andrianto, pengingkatkan serapan gabah ini pun akan dilakukan secara bertahap. Apalagi menurutnya, masalah penyerapan gabah ini pun berkaitan dengan kerjasama dengan petani dan ketersediaan fasilitas pasca panen.


Andrianto menjelaskan, untuk meningkatkan serapan gabah ini Bulog akan berupaya meningkatkan satuan kerja yang bertugas untuk menyerap gabah dari petani. Menurutnya, untuk bisa meningkatkan serapan gabah, maka hubungan di tingkat on farm harus ditingkatkan.

Namun, Andrianto pun menyadari berhubungan langsung dengan petani bukan hal yang mudah dilakukan. Karena itu, selain menjalin kerjasama dengan petani, Bulog pun akan bekerja sama gabungan kelompok petani (gapoktan). “Gapoktan inilah yang akan mendapatkan dryer antara lain dari kementan,” ujar Andrianto.

Andrianto pun mengatakan, pihaknya akan meningkatkan fasilitas pengeringan. Saat ini Bulog memiliki gudang dengan kapasitas penyimpanan sebesar 3,9 juta ton. Menurut Andrianto, kapasitas tersebut akan cukup menyimpan gabah, tetapi fasilitas pengeringnya masih terbatas. Apalagi, saat ini Bulog baru memiliki 103 unit dryer dengan masing-masing unit memiliki kapasitas 30 ton per hari.

“Untuk menyimpan gabah itu kami bisa. Namun idealnya adalah memiliki silo. Gudang biasa juga bisa menyimpan gabah, tetapi kadar air adalah kunci,” ujar Andrianto.

Sementara itu, sampai Minggu (13/5), Bulog memiliki stok beras sebanyak 1.26 juta ton. Dari total beras tersebut 106.786 ton merupakan beras komersial. Selain berasal dari pengadaan dalam negeri, beras tersebut pun diadakan lewat impor. Beras yang masuk melalui impor sebanyak 453.787 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat