JAKARTA. Ketiadaan kapal pengangkut yang mau melakukan pengiriman gula ke sejumlah pelabuhan di daerah diakui oleh Perum Bulog. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha (PPU) Perum Bulog, Dedi S Kodir. Ia menyebutkan, kendala transportasi tersebutlah yang membuat keterlambatan masuknya gula impor ke sejumlah daerah. Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh. "Kita susah cari kapal, apalagi kita harus kirim gula ke pelosok seperti Bengkulu dan Padang," jelasnya.Menurut Dedi, susahnya mendapatkan kapal yang bisa membawa gula itu merupakan kendala yang harus dihadapi oleh importir. Apalagi produk yang diimpor tersebut tidak tahan lama atau bisa rusak jika terkena air hujan. ”Kita sudah dapat kontrak pembelian 48,4 ribu ton, namun terkendala cuaca untuk mengangkut gula itu,” jelasnya.Hingga saat ini, sisa gula impor yang belum datang ke dalam negeri itu sebanyak 335,5 ribu ton diantaranya sudah mendapatkan kontrak, artinya sebagian sudah dalam perjalanan dan sebagian dalam proses pengapalan. Sedangkan gula yang belum mendapatkan kontrak sama sekali berjumlah sebanyak 89,5 ribu ton. Sayangnya, sampai saat ini belum ada solusi dari importir untuk menghabiskan kuota yang diberikan pemerintah itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bulog Akui Ketiadaan Kapal Pengangkut Gula
JAKARTA. Ketiadaan kapal pengangkut yang mau melakukan pengiriman gula ke sejumlah pelabuhan di daerah diakui oleh Perum Bulog. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha (PPU) Perum Bulog, Dedi S Kodir. Ia menyebutkan, kendala transportasi tersebutlah yang membuat keterlambatan masuknya gula impor ke sejumlah daerah. Selain itu, faktor cuaca juga berpengaruh. "Kita susah cari kapal, apalagi kita harus kirim gula ke pelosok seperti Bengkulu dan Padang," jelasnya.Menurut Dedi, susahnya mendapatkan kapal yang bisa membawa gula itu merupakan kendala yang harus dihadapi oleh importir. Apalagi produk yang diimpor tersebut tidak tahan lama atau bisa rusak jika terkena air hujan. ”Kita sudah dapat kontrak pembelian 48,4 ribu ton, namun terkendala cuaca untuk mengangkut gula itu,” jelasnya.Hingga saat ini, sisa gula impor yang belum datang ke dalam negeri itu sebanyak 335,5 ribu ton diantaranya sudah mendapatkan kontrak, artinya sebagian sudah dalam perjalanan dan sebagian dalam proses pengapalan. Sedangkan gula yang belum mendapatkan kontrak sama sekali berjumlah sebanyak 89,5 ribu ton. Sayangnya, sampai saat ini belum ada solusi dari importir untuk menghabiskan kuota yang diberikan pemerintah itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News