Bulog Akui Tak Maksimal Serap Beras Milik Petani



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengakui Bulog tidak maksimal melakukan penyerapan beras petani.

Adapun beras petani yang berhasil diserap Bulog per Rabu (4/10), hanya mencapai 852.000 ton. Angka tersebut lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu 1,7 juta ton penyerapan yang berasal dari dalam negeri.

Buwas mengatakan beberapa penyebab seretnya penyerapan lantaran pasokan beras di petani menurun dan berdampak pada kenaikan harga gabah kering panen (GKP) mencapai Rp 7.500-Rp 7.600/kg.


Harga tersebut sudah di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang hanya sebesar Rp 5.000/kg.

"Karena itu Bulog tidak menyerap gabah petani karena Bulog ada batasan harga," kata Buwas saat di jumpai di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Rabu (4/10).

Baca Juga: Amankan Stok, Pemerintah Buka Peluang Impor Beras Lagi Sebanyak 1,5 Juta Ton

Ia juga mengatakan kenaikan ini bisa berdampak baik kepada petani meskipun Bulog tidak menyerap secara langsung. Sebab, petani bisa mendapatkan tawaran harga lebih baik dengan dijual di swasta.

Sementara itu, Bulog melakukan intervensi harga dengan operasi pasar dan pendistribusian bantuan pangan beras melalui cadangan beras pemerintah (CBP) yang bersumber dari serapan impor.

"Jadi kalau gabah memang bulog tidak menyerap gabah walaupun Bulog punya pabrik, karena kita mengutamakan petani lagi menikmati gabah tinggi," terang Buwas.

Baca Juga: Ada SPHP, Harga Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Turun 11%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat