JAKARTA. Tahun ini, Indonesia defisit 1 juta ton kedelai. Soalnya, produksi kedelai nasional hanya 1,3 juta ton. Padahal, kebutuhannya sampai 2,3 juta ton. Melihat kondisi ini, Perum Bulog memastikan bakal menjadi salah satu perusahaan yang mengajukan izin impor kepada pemerintah. "Kami membutuhkan cadangan kedelai untuk menjaga stabilitas harga," tegas Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso, Selasa (23/2). Sayang, Sutarto belum mau mengungkap jumlah pasti kedelai yang ingin mereka impor. Yang jelas, untuk menjaga harga, Bulog membutuhkan cadangan kedelai setidaknya 10% dari total kebutuhan. Artinya, perusahaan pelat merah ini harus memiliki cadangan kedelai minimal 230.000 ton. Sutarto bilang, dari jumlah tersebut, sekitar 40% kemungkinan akan berasal dari pembelian dalam negeri. Sedangkan, 60% atau sekitar 138.000 ton bisa berasal dari impor. Cuma, angka ini masih bisa berubah sesuai perkembangan produksi kedelai nasional.
Bulog Bakal Ajukan Impor Kedelai
JAKARTA. Tahun ini, Indonesia defisit 1 juta ton kedelai. Soalnya, produksi kedelai nasional hanya 1,3 juta ton. Padahal, kebutuhannya sampai 2,3 juta ton. Melihat kondisi ini, Perum Bulog memastikan bakal menjadi salah satu perusahaan yang mengajukan izin impor kepada pemerintah. "Kami membutuhkan cadangan kedelai untuk menjaga stabilitas harga," tegas Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso, Selasa (23/2). Sayang, Sutarto belum mau mengungkap jumlah pasti kedelai yang ingin mereka impor. Yang jelas, untuk menjaga harga, Bulog membutuhkan cadangan kedelai setidaknya 10% dari total kebutuhan. Artinya, perusahaan pelat merah ini harus memiliki cadangan kedelai minimal 230.000 ton. Sutarto bilang, dari jumlah tersebut, sekitar 40% kemungkinan akan berasal dari pembelian dalam negeri. Sedangkan, 60% atau sekitar 138.000 ton bisa berasal dari impor. Cuma, angka ini masih bisa berubah sesuai perkembangan produksi kedelai nasional.