Bulog baru 7% serap gabah Banyumas



CILACAP. Realisasi penyerapan gabah Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas baru mencapai 7% dari target 85.000 ton. Ini artinya penyerapan baru sekitar 6.000 ton. Ini karena di wilayah eks Keresidenan Banyumas baru memasuki panen raya.

Kepala Bulog Banyumas Setio Wastono mengatakan, gabah yang diserap itu tidak hanya gabah yang memenuhi kualitas pembelian pemerintah tapi juga yang di luar kualitas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03/Permentan/PP.200/3/2017, Bulog diwajibkan membeli gabah petani di luar kualitas dengan kadar air 25% hingga 30% dengan harga Rp 3.700 per kilogram (kg).


"Gabah di luar kualitas memang perlu menjalani pengolahan dulu. Jadi, kami punya sarana berupa Unit Pengolahan Beras dan Gabah (UPGB)," katanya, Rabu (29/3).

Akan tetapi jika tidak bisa menampung gabah tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan kelompok tani setempat untuk membantu proses pengeringan.

Ia memperkirakan beberapa wilayah di eks Keresidenan Banyumas seperti, Kabupaten Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara akan memasuki panen raya pada bulan April. Oleh karena itu, dia optimistis penyerapan gabah yang dilakukan Bulog Banyumas akan meningkat drastis.

Sebelumnya, Wastono mengatakan, Operasi Sergap tidak hanya memastikan stabilitas harga pembelian gabah dari petani tetapi juga untuk menjamin mutu kepada konsumen maupun menjamin stok Bulog.

"Untuk itu, kami mengajak kerja sama kepada para petani dan kelompok tani, agar menggunakan program ini dengan maksimal. Kami juga mengajak kerja sama lanjutan untuk pengelolaan gabah menjadi beras dan nanti ada biaya tambahan," katanya.

(Sumarwoto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini