Bulog belum pastikan jumlah kucuran beras medium untuk Food Station



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog memastikan akan memberikan kucuran beras medium untuk PT Food Satation Tjipinang Jaya. Hanya saja, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso sejauh ini belum memastikan jumlah pasokan beras medium yang akan diberi.

“Kita akan berikan, tapi kalau stok Food Station sudah banyak, ya kita bersyukur,” kata Buwas di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Kamis (8/11).

Arif mengatakan bahwa upaya dari Food Station untuk menstabilkan harga adalah dengan menyurati Bulog, Dinas Koperasi UKM DKI Jakarta untuk diteruskan ke Gubernur Anies Baswedan untuk diteruskan kepada Menteri Perdagangan akhirnya mendapat respon.


“Memang ada fenomena harga beras medium yg naik. Makanya kita antisiapsinua melakukan Operasi Pasar bersama Pak Buwas dan Pak Amran,” ungkap Arief.

Arief menyebutkan bahwa sejauh ini, pasokan beras di DKI Jakarta cukup dengan pasokan yang normal dari petani beras. Namun demikian, pasokan beras medium masih kurang karena margin beras premium lebih tinggi.

“Dalam kondisi saat ini pertanian kita cukup untuk Jakarta. Serapan masih normal per Senin kemarin 5.000 ton (premium), kalau panen saat ini kita lebih ke beras kualitas premium karena margin lebih tinggi. Tapi Bulog menjamin pasokan tidak akan kurang, begitu angka stok beras di bawah 40.000 ton pasti di supply (Bulog),” ungkapnya.

Saat ini stok beras Food Station adalah 50.000 ton atau dua kali lipat lebih tinggi dibanding standar ketercukupan stok Food Station, yakni 20.000 ton hingga 30.000 ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan bahwa sejauh ini distribusi ke Food Station bagus, hanya saja harga mahal menjadi pertanyaan bagi Buwas. Ia berharap dengan rencana Bulog menggelontorkan beras medium ke food station mampu berperan menstabilkan harga beras medium.

“Distribusi cukup, food station distribusi bagus tapi enggak tau kenapa jadi mahal. Stok medium itu justru tidak sesuai. Mudah – mudahan nanti yang kami gelontorkan realisasi bisa seimbang,” ungkap Buwas.

Untuk komposisi beras premium saat ini memiliki kadar 15% broken, dimana sebelumnya kadar broken 5%. Untuk proporsi beras premium yang beredar di pasaran adalah 80% dan sisanya adalah medium. Hal ini berpotensi mengerek harga beras medium antara Rp 9.300 per kg hingga Rp 12.200 per kg. Untuk beras premium, di PIBC harga di kisaran Rp 12.000 per kg hingga 13.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto