Bulog berencana bangun 6 unit corn drying center tahun Ini



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perum Bulog akan membangun enam unit pabrik pusat pengeringan jagung atau corn drying center (CDC) tahun ini. CDC yang dibangun ini nantinya berisi pabrik pengeringan jagung dan silo tempat untuk menampung jagung.

Direktu Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan, Bulog akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk membangun CDC tersebut. Anggaran tersebut berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah diajukan pada 2016 lalu sebesar Rp 2 triliun.

Bila rencana tersebut direalisasikan, maka Bulog akan memiliki  silo untuk tempat penyimpanan jagung. Sebab sejauh ini, perusahaan pelat merah tersebut belum memiliki silo untuk penyimpanan jagung. Rencananya silo yang dibangun berkapasitas 9.000 ton. "Sementara dryer yang kami bangun berkapasitas 90 ton per hari," ujarnya, Rabu (3/7).


Pembangunan dryer dan silo ini akan dilakukan di berbagai lokasi. Rencananya satu unit dibangun di Gorontalo atau Sulawesi Utara, dua unit di Jawa Tengah, satu unit di Jawa Timur, satu unit di Nusa Tenggara Barat dan satu unit di Lampung.

Tak hanya membangun CDC, Bulog berusaha memaksimalkan penggunaan dana PMN. Bulog optimis akan menyerap sekitar 16% dari total anggaran PMN Rp 2 triliun pada tahun ini.

Imam menjelaskan, dana PMN yang dipakai baru belasan milir, yang baru digunakan untuk pembangunan dua gudang kedelai. Tahun ini, Bulog menargetkan akan membangun penggilingan padi modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP). Dia mengatakan dua lokasi yang sudah siap adalah Jember dan Sumbawa.

Bulog juga akan membangun gudang modern sebanyak empat unit. "Empat gudang modern ini dibangun Jakarta, Surabaya Makassar dan Medan," tambahnya.

Tak hanya itu, Bulog akan menambah mesin pengolahan padi/Rice Milling Unit (RMU) berkapasitas 3 ton gabah kering giling per jam menjadi 66 unit. Dia mengatakan, hingga saat ini terdapat 37 MRU milik Bulog yang sudah beroperasi. Ditambah, pembangunan 1 gudang kedelai dengan nilai Rp 7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli