Bulog dapat tambahan kuota impor daging 10.000 ton



JAKARTA. Dalam rangka menstabilkan harga daging sapi, pemerintah telah membuka kuota impor daging sapi sebesar 27.400 ton sepekan sebelum memasuki bulan Ramadhan. 

Namun, meski telah membuka keran impor, harga daging sapi belum juga turun di pasaran dalam negeri. 

Karena itu, pemerintah kembali menambah kuota impor daging bagi Perum Bulog sebanyak 10.000 ton. Dengan begitu, total kuota impor daging sapi yang digenggam Bulog tahun ini mencapai 20.000 ton.


Untuk tahap pertama, Bulog telah mendatangkan 1.800 ton daging sapi. Lalu, pada pekan pertama puasa, Bulog kembali mendatangkan 300 ton dari Australia. 

Bulog menargetkan akan mendatangkan daging sapi selama bulan Ramadhan sebanyak 3.000 ton. Artinya, setiap pekan Bulog akan mendatangkan daging impor dari Australia.

Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan, selain mengimpor sapi dari Australia, Bulog sudah melakukan penjajakan impor daging sapi dan kerbau dari India. 

Itu sebabnya, tambahan kuota impor 10.000 ton tersebut, salah satunya akan didatangkan dari India. Namun, Wahyu mengatakan, Bulog tidak dapat mendatangkan daging dari India untuk tambahan kuota impor itu sebelum Lebaran.

"Tidak mungkin didatangkan dari India sebelum lebaran. Perlu proses dan angkutan yang perlu waktu cukup lama," ujar Wahyu kepada KONTAN, Rabu (15/6).

Selain India dan Australia, Bulog juga tengah menjajaki peluang impor daging sapi dari New Zealand dan Spanyol. 

Saat ini, Bulog juga ikut melakukan Operasi Pasar daging murah di sejumlah wilayah dengan harga rata-rata Rp 80.000 per kg. Harga tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta harga daging diturunkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan