Bulog diminta tidak beli gabah di bawah Rp 3.700



JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) terus mengenjot produksi gabah dan beras di sejumlah wilayah. Untuk mendorong semangat petani bekerja, Kemtan mendesak Perum Bulog membeli gabah dengan harga pembelian pemerintah (HPP), yakni Rp 3.700 per kg. Sebab kalau harganya di bawah itu, maka petani akan rugi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini para petani sedang semangat menanam padi. Menurutnya, produktivitas padi petani terus meningkat. Ia mengambil contoh produktivitas padi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada musim panen Maret-April 2016 mencapai 9,4 ton gabah per hektare (ha).

"Produktivitas ini merupakan tertinggi dalam 10 tahun terakhir," ujar Mentan, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (30/4).


Mentan mengatakan, keberhasilan petani di Kabupaten Bantaeng dalam mencapai angka produktivitas yang tinggi patut mendapat apresiasi. Untuk mengantisipasi anjloknya harga saat panen raya, Amran meminta Bulog utuk membeli seluruh gabah yang ada di Kabupaten Bantaeng dengan harga yang wajar.

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Mentan juga memberikan bantuan pompa sebanyak 20 unit untuk membantu petani mencukupi pasokan air dari sungai dalam memenuhi kebutuhan air untuk lahan seluas 1.000 ha.

Melalui Gerakan Panen Serap Gabah Harga Stabil, Kementan, TNI, Pemerintah Daerah, dan Bulog bekerjasama menggerakkan aparat, penyuluh dan petani untuk mengantisipasi anjloknya harga gabah di tingkat petani saat panen raya.

Di Sulawesi Selatan, Gerakan Panen Serap Gabah Harga Stabil telah dimulai sejak awal musim panen bulan Maret lalu, yang dipusatkan di Kabupaten Takalar dengan inti acara pembelian Gabah oleh Bulog dari petani. Luas wilayah lahan untuk tanaman padi di Kabupaten Banteng sendiri adalah 7.829 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri