KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog akan merealisasikan impor beras sebanyak 1,8 juta ton hingga Oktober 2018. Importasi beras tersebut dilakukan secara bertahap sejak awal tahun 2018. Meskipun mendapatkan kuota impor sebanyak 2 juta ton dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) berdasarkan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas), tapi perusahaan pelat merah ini tidak dapat merealisasikan seluruhnya lantaran kurangnya pasokan dari negara pengekspor. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan hingga akhir tahun 2018, Bulog hanya dapat mengimpor 1,8 juta ton beras dari sejumlah negara seperti Vietnam, Thailand, dan Pakistan. "Impor beras tahun ini hanya 1,8 juta ton yang sudah kontrak, karena dari negara tujuan impor hanya mampu memasok sebesar itu, jadi bukan 2 juta ton,"ujarnya kepada kontan.co.id akhir pekan lalu. Meskipun demikian, Tri mengatakan kalau ada tambahan izin impor dari pemerintah, sebagai operator, Bulog siap menjalankannya.
Bulog hanya impor 1,8 juta ton beras tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog akan merealisasikan impor beras sebanyak 1,8 juta ton hingga Oktober 2018. Importasi beras tersebut dilakukan secara bertahap sejak awal tahun 2018. Meskipun mendapatkan kuota impor sebanyak 2 juta ton dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) berdasarkan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas), tapi perusahaan pelat merah ini tidak dapat merealisasikan seluruhnya lantaran kurangnya pasokan dari negara pengekspor. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan hingga akhir tahun 2018, Bulog hanya dapat mengimpor 1,8 juta ton beras dari sejumlah negara seperti Vietnam, Thailand, dan Pakistan. "Impor beras tahun ini hanya 1,8 juta ton yang sudah kontrak, karena dari negara tujuan impor hanya mampu memasok sebesar itu, jadi bukan 2 juta ton,"ujarnya kepada kontan.co.id akhir pekan lalu. Meskipun demikian, Tri mengatakan kalau ada tambahan izin impor dari pemerintah, sebagai operator, Bulog siap menjalankannya.