JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) bekerja lebih keras untuk menyerap beras dari petani. Hal ini menyusul pembatalan penjualan beras sebanyak 300.000 ton oleh pemerintah Thailand kepada Indonesia. "Ya mestinya diimbangi oleh Bulog untuk menyerap dari dalam negeri," katanya di komplek Istana, Rabu (28/9). Menurutnya, ini merupakan waktu yang tepat bagi Bulog untuk menunjukkan kerja kerasnya menyerap beras dari petani lokal.Dengan demikian, para petani bakal menikmati manfaatnya. Apalagi harga beras saat ini menunjukkan tren kenaikan. " Ada tren kenaikan harga sedikit tapi menurut saya toh petani yang menikmati. Tidak masalah," katanya.Sebagai informasi, untuk tahun ini pemerintah sudah menandatangani kontrak pembeli beras sebesar 800.000 ton. Rinciannya, sebanyak 300.000 ton beras berasal dari Thailand dan sisanya 500.000 ton didatangkan dari Vietnam. Langkah mengimpor beras ini tujuannya untuk menjaga stok bahan pangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bulog harus kerja keras menyerap beras dari petani
JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) bekerja lebih keras untuk menyerap beras dari petani. Hal ini menyusul pembatalan penjualan beras sebanyak 300.000 ton oleh pemerintah Thailand kepada Indonesia. "Ya mestinya diimbangi oleh Bulog untuk menyerap dari dalam negeri," katanya di komplek Istana, Rabu (28/9). Menurutnya, ini merupakan waktu yang tepat bagi Bulog untuk menunjukkan kerja kerasnya menyerap beras dari petani lokal.Dengan demikian, para petani bakal menikmati manfaatnya. Apalagi harga beras saat ini menunjukkan tren kenaikan. " Ada tren kenaikan harga sedikit tapi menurut saya toh petani yang menikmati. Tidak masalah," katanya.Sebagai informasi, untuk tahun ini pemerintah sudah menandatangani kontrak pembeli beras sebesar 800.000 ton. Rinciannya, sebanyak 300.000 ton beras berasal dari Thailand dan sisanya 500.000 ton didatangkan dari Vietnam. Langkah mengimpor beras ini tujuannya untuk menjaga stok bahan pangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News