Bulog : Impor 500 ribu ton beras Vietnam 2012 tergantung hitung-hitungan



JAKARTA. Badan Urusan Logistik (Bulog) menegaskan impor 500.000 ton beras dari Vietnam yang dikabarkan akan didatangkan pada kuartal I 2012 itu akan direalisasikan tergantung hitung-hitungan kebutuhan dalam negeri. "Intinya kita tergantung hitung-hitungan kebutuhan dalam negeri," ucap Kepala Bulog Sutarto Alimoeso, Kamis (29/9). Tanpa menyebutkan secara jelas kebenaran kabar impor 500.000 ton beras dari Vietnam itu, Sutarto hanya mengatakan, setiap rencana impor yang diagendakan setiap tahun itu merupakan cara untuk menjaga pasokan beras pada 2012. Juga, realisasi setiap rencana impor itu tergantung kemampuan pengadaan dalam negeri dan tingkat konsumsi masyarakat. Selain itu, rencana impor yang akan dilakukan itu telah mempertimbangkan situasi beras dalam negeri dan antisipasi terhadap kondisi seperti rencana pembatalan ekspor beras dari Thailand. "Kita selalu hitung-hitungan dengan adanya alternatif," ungkap Sutarto. Sambil meyakinkan stok beras di gudang Bulog aman hingga Januari 2012, dia lalu mengatakan, Indonesia memang telah melakukan pembicaraan dengan Vietnam untuk memberikan prioritas impor beras kepada Indonesia sebanyak 1 juta ton setiap tahunnya. Hal yang sama pun telah disepakati dengan Thailand. "Jadi kalau kita kurang, mereka akan datangkan," jelasnya. Namun, sekali lagi tanpa menyebut kebenaran kabar impor 500.000 ton beras dari Vietnam yang akan datang kuartal I 2012 itu, Sutarto bilang, kesepakatan penyediaan 1 juta ton beras itu didatangkan pada periode yang kedua belah pihak sepakati. "Kedatangannya tergantung saat kita perlu atau tidak perlu saja," ungkapnya. Menyoal masalah harga, lanjutnya, belum disepakati hingga beras didatangkan. Dia hanya mengutarakan, kesepakatan soal harga tergantung kondisi produksi dalam negeri, China, India, Thailand, dan Vietnam. "Kalau naik pakai harga itu, kalau turun juga kita pakai harga saat turun," ucap Sutarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: