JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso membantah akan merealisasikan impor beras dari Myanmar dalam waktu dekat. Ia bilang, pihaknya hanya menandatangani memorandum of understanding (MOU) komitmen penyediaan beras dengan asosiasi industri beras di Myanmar. "Jangan disalahartikan, ini hanya MoU, bahwa mereka (Myanmar) menyanggupi menyediakan beras untuk Indonesia jika kita perlukan,” kata Sutarto ketika dihubungi KONTAN, Senin (30/1). Ia bilang, dalam MoU tersebut, Bulog bisa saja membatalkan rencana pembelian jika harga yang beras yang ditetapkan Myanmar terlalu tinggi. “Kalau harganya tidak masuk, ya tidak bisa (impor)," jelas Sutarto. Dalam penjelasannya, MoU dengan Myanmar itu hanya komitmen untuk pengadaan beras sebesar 200.000 ton jika Indonesia membutuhkannya dalam jangka waktu satu tahun ke depan.
Bulog: Impor beras Myanmar hanya saat diperlukan
JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso membantah akan merealisasikan impor beras dari Myanmar dalam waktu dekat. Ia bilang, pihaknya hanya menandatangani memorandum of understanding (MOU) komitmen penyediaan beras dengan asosiasi industri beras di Myanmar. "Jangan disalahartikan, ini hanya MoU, bahwa mereka (Myanmar) menyanggupi menyediakan beras untuk Indonesia jika kita perlukan,” kata Sutarto ketika dihubungi KONTAN, Senin (30/1). Ia bilang, dalam MoU tersebut, Bulog bisa saja membatalkan rencana pembelian jika harga yang beras yang ditetapkan Myanmar terlalu tinggi. “Kalau harganya tidak masuk, ya tidak bisa (impor)," jelas Sutarto. Dalam penjelasannya, MoU dengan Myanmar itu hanya komitmen untuk pengadaan beras sebesar 200.000 ton jika Indonesia membutuhkannya dalam jangka waktu satu tahun ke depan.