Bulog Jajaki Pendekatan G to G untuk Impor 200 Ribu Ton Beras dari Thailand



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog tengah mengupayakan pengadaan beras melalui impor untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. 

Ke depan, Bulog tidak akan menggunakan skema lelang melainkan kerja sama goverment to goverment (G to G). Alasanya, agar bisa mendapatkan harga beras yang lebih bersaing. 

Baca Juga: Ritel Batasi Penjualan Beras Maksimal 10 Kg Akibat Pasokan Minim


"Yang sedang kita jajaki ini G to G dengan Kementerian Luar Negeri Thailand, ini sedang intens," jelas Direktur Supply Chain Bulog Mokhamad Suyamto dijumpai di Pasar Induk Beras Cipinang, Senin (12/2). 

Suyamto mengatakan, pihaknya akan mendapatkan kuota sebesar 200 ribu ton dari Thailand melalui skema G to G yang sedang diupayakan ini. 

Beras tersebut diupayakan akan masuk ke dalam negeri sebelum masuk panen raya. Pihaknya menargetkan beras impor tersebut bisa masuk Maret ini. 

"Jadi semua akan diusahakan masuk Maret biar tidak mengganggu panen raya kedepan," jelas Suyamto. 

Baca Juga: Erick Thohir Memastikan Stok Beras Bulog untuk Ramadan dan Idul Fitri Cukup

Suyamto menegaskan bahwa impor dari Thailand ini merupakan realiasasi penugasan impor yang diberikan oleh  Pemerintah pada tahun ini. 

Dikatahui, pada tahun ini Bulog mendapatkan penugasan impor sebanyak 2,5 juta ton.

Dari total tersebut, sebanyak 500 ribu ton merupakan penugasan carry over dari tahun 2023 yang berlanjut sampai awal tahun ini. 

Baca Juga: Stok Beras Premium di Retail Modern Langka Sejak Seminggu Lalu

Kemudian, 2 juta sisanya merupakan penugasan impor Perum Bulog untuk sepanjang tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto