Bulog janji serap produksi bawang merah petani



JAKARTA. Perum Bulog berjanji akan menyerap bawang merah milik petani di daerah pada saat panen raya. Janji Bulog ini dilontarkan untuk menjawab kekhawatiran petani bawang merah kalau harga bawang akan jatuh ketika panen raya terjadi. Bulog akan menjual hasil panen rakyat ke pasar dalam negeri atau hingga ekspor ke luar negeri. Dengan demikian, Bulog tidak khawatir akan mengalami kerugian

Kepala Divisi Penjualan Perum Bulog Ermin Tora mengatakan, Bulog mendorong agar petani semangat menanam bawang merah. Agar harga bawang merah bisa lebih rendah dari sekarang, Bulog telah menggelontorkan 900 ton biji bawang merah impor dengan harga murah yakni Rp 30.000 per kilogram (kg). Dengan menjual bibit bawang merah dengan harga murah, maka Bulog berharap harga bawang merah konsumsi yang diproduksi petani dapat lebih murah. 

Menurut Ermin, saat ini harga bawang merah masih tinggi di pasaran sekitar Rp 40.000 per kg. Harga tersebut dinilai masih terlalu tinggi. Bulog berharap petani dapat menjual harga bawang merah dengan murah di kisaran Rp 15.000 per kg di tingkat petani sehingga bisa dijual di pasar sekitar Rp 20.000 per kg hingga Rp 25.000 per kg.


Harga tersebut dinilai ideal setelah dihitung biaya transporasi dan keuntungan pedagang. Namun bila harga bibit bawang merah mahal seperti saat ini Rp 45.000 per kg, maka harga bawang merah berpotensi lebih tinggi lagi dari pada saat ini.

Rencananya, Bulog akan mendatangkan 1.500 ton bawang merah hingga bulan Oktober nanti. Saat ini sudah masuk 900 ton, yakni diimpor dari Filipina sebanyak 200 ton dan 700 ton dari Vietnam. Dari izin yang sudah didapatkan, Bulog akan mengimpor 1.000 ton bawang merah dari Vietnam dan 500 ton dari Filipina. Impor itu sudah dilakukan sejak awal Juni 2016 dan akan berakhir pada Oktober 2016.

Sejauh ini, Bulog telah mendistribusikan benih bawang merah ini ke sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bulog juga sudah mendistribusikan ke luar Pulau Jawa seperti ke Mataram, Nusa Tengara Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini