Palu. Perum Bulog Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai pekan ini mengurangi jatah penjualan beras melalui operasi pasar (OP) agar tidak dimanfaatkan oknum pedagang yang mencoba mencari keuntungan pribadi. "Saya baru saja kumpulkan para pedagang mitra Bulog terkait kebijakan itu," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Maruf di Palu, Selasa (9/2). Ia mengatakan bahwa sebelumnya Bulog memberikan jatah penjualan beras kepada masyarakat maksimal 15 kg setiap pembeli dengan harga Rp 8.000/kg.
Mulai pekan ini, kata Maruf, jatah pembelian beras yang dijual Bulog melalui OP tersebut dikurangi dari 15 kg menjadi 5 kg. Ia menegaskan kebijakan tersebut semata-mata dilakukan untuk mempersempit ruang gerak para pedagang ikut membeli beras Bulog yang hanya diperuntukan bagi masyarakat. Dia mengaku tidak menutup kemungkinan adanya oknum pedagang yang memanfaatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan dari OP dilakukan Bulog menyusul harga beras di pasaran sejak Januari 2016 mengalami kenaikan tajam sehingga cukup meresahkan masyarakat. "Tidak menutup kemungkinan ada oknum pedagang tak bertangung jawab yang melakukan tindakan tak terpuji yaitu mereka membeli beras Bulog di lokasi OP karena harga cukup murah," katanya. Beras itu kemudian dijual kembali para oknum pedagang dengan harga yang sama dengan beras yang dijual di pasaran umum. Selain itu, kebijakan tersebut juga dilakukan karena beras rastra (beras untuk keluarga sejahtera) atau dahulu raskin (beras untuk keluarga miskin) sudah mulai disalurkan Bulog. Rais, salah seorang pedagang beras di Pasar Manonda Palu membenarkan Bulog telah mengurangi jatah penjualan beras kepada masyarakat guna menghindari salah sasaran. "Kalau sebelumnya jatah penjualan beras Bulog maksimal 15 kg, kini dikurangi tinggal 5 kg," kata dia. Bulog Sulteng sejak Januari 2016 hingga kini telah melakukan OP di semua kabupaten dan kota di Sulteng. Khusus di Kota Palu ada sekitar 14 pengecer beras yang ikut dilibatkan menjual beras Bulog dengan harga Rp8.000/kg. Pedagang tersebut tersebar di sejumlah pasar tradisional di Kota Palu.
Di Pasar Masomba Palu, salah satu pasar tradisional di Ibu kota Provinsi Sulteng itu, harga beras belum juga turun. Harga beras medium masih bertahan pada kisaran Rp9.500/kg dan beras premium masih dijual pedagang rata-rata Rp12.000/kg. Para pedagang mengaku stok beras di pasar terus berkurang, sementara pasokan dari produsen terhenti karena belum ada panen. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto