Bulog Menilai Harga Beras Stabil di Sepanjang Tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Bulog dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR-RI, Senin (17/1) menjelaskan bahwa di tahun 2021 harga beras stabil, salah satunya karena Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).

Di tahun 2021, Budi mengklaim bahwa harga beras stabil dan memberikan andil negatif terhadap inflasi di beberapa bulan sepanjang tahun 2021. Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) juga dinilai Budi membuat stabilisasi pasokan dan harga hingga akhir Desember 2021 dapat terjaga dengan baik.

Budi juga menjelaskan bahwa jumlah stok beras akhir 2021 mencapai 1.002.771 ton, yang terdiri dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 997.157 ton dan stok komersial 5.614 ton. “Kami menjamin jumlah stok tersebut lebih dari cukup untuk melakukan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga, hingga awal tahun 2022,” kata Budi.


Baca Juga: Dirut Bulog Budi Waseso Sebut Harga Beras Masih Akan Meningkat sampai Februari 2022

Ia menyampaikan bahwa per 31 Desember 2021, realisasi pengadaan beras petani dalam negeri sebesar 1.216.261 ton ton. Menurutnya jumlah penyerapan tersebut sesuai dengan jumlah penyerapan yang ditentukan pemerintah selama tahun 2021.

“Dapat kami sampaikan juga, bahwa per tanggal 31 Desember 2021, realisasi pengadaan gabah beras petani dalam negeri sebesar 1.216.261 ton jumlah penyerapan tersebut menunjukkan setiap tahunnya sesuai dengan jumlah beras pemerintah yang ditentukan penyerapannya tinggi selama tahun 2021,” imbuhnya.

Budi juga menyebut, realisasi penyaluran CBP selama tahun 2021 mencapai 1.153.698 ton. “Adapun realisasi penyaluran beras CBP selama tahun 2021, sebanyak 1.153.698 ton dengan rincian KPSH 767.869 ton, tanggap darurat, 8.584 ton, golongan anggaran 89.245 ton, dan Bantuan Beras PPKM 288.000 ton,” katanya.

Selain pelaksanaan stabilisasi beras, selama tahun 2021, menurut Budi, Bulog juga turut berperan dalam menjaga stabilisasi harga daging dan telur ayam, melalui  penyaluran jagung Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CHSP) untuk pakan ternak sebanyak 30.000 ton. “Mengingat harga daging dan telur ayam sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan, yaitu jagung,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .