Bulog Mulai Mengelola Gula



JAKARTA. Perum Bulog tidak hanya mengurus beras saja. Saat ini, pemerintah telah menambah jatah Bulog mengurus gula. Direktur utama Perum Bulog, Mustafa Abubakar mengatakan sejak 25 November 2008 Perum Bulog telah meneken kontrak PT. Perkebunan Nusantara (PTPN), yaitu PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XIV, dan PTPN II. "Kami sudah laporkan tadi ke Wakil Presiden Jusuf Kalla," jelas Mustafa di kantor wakil presiden (Wapres), Senin (5/1). Mustafa menjelaskan, saat ini Bulog mendapat tugas memasarkan 282 ribu ton gula. Saat ini Bulog sudah memasarkan gula PTPN hingga 104 ribu ton. "Kami menyanggupi sampai dari akhir tahun sampai awal 2009, harapannya Januari-Februari sudah bisa terjual semua," kata Mustafa. Langkah itu sebagai upaya untuk membuat harga gula di pasar tetap stabil. Menurut Mustafa, dengan masuknya Bulog diharapkan harga gula di pasar, kalaupun tidak turun, bisa stabil. "Karena Bulog bisa mengatur kendali dengan PTPN agar gula-gula di gudang itu dalam kendali Bulog," imbuh Mustafa. Sementara di tingkat produsen harga jual gula juga naik. Menurut Mustafa, sebelum kerja sama dengan Bulog, harga gula PTPN turun di bawah Rp 5.000 (Rp 4.900-4.950) per kilogram. Namun, setelah Bulog terlibat, belum terjadi transaksi saja harga gula naik menjadi Rp 5.100 per kilogram - Rp 5200 per kilogram. Bukan itu saja, menurut Mustafa masuknya Bulog bisa memperkuat gula lokal melawan gula rafinasi lewat kerjasama secara bertahap dengan Departemen Pertanian dan Departemen Perdagangan dalam koordinasi Menko Perekonomian. "Dengan kendali penuh dari pemerintah pada produksi gula PTPN itu rafinasi bisa dikendalikan," tuturnya. Berdasarkan hitung hitungan Bulog, harga gula sekitar Rp 6.000 per kilogram. Tapi, di luar musim giling, antara Februari, Maret, April itu akan naik menjadi mungkin Rp 6.500-Rp 7.000 per kilogram. "Mudah-mudahan nanti dengan masuknya Bulog tidak menambah biaya ke konsumen, malah dapat meringankan, katakanlah sekitar Rp 6.500 per Kilogram," pungkas Mustafa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: