Mataram. Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Nusa Tenggara Barat berencana membangun gudang penyimpanan jagung di Pulau Sumbawa pada 2017. Pembangunan gudang untuk menunjang kelancaran penugasan pembelian jagung produksi petani oleh pemerintah.

Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Barat (NTB) Arif Mandu, mengaku, gudang yang ada khusus untuk penyimpanan gabah dan beras. "Makanya butuh gudang baru," kata Arif, Senin (12/9).

Namun, Bulog NTB belum memastikan berapa luas lahan yang dibutuhkan dan area lokasinya. Yang pasti, rencana ini sudah dikoordinasikan dengan direksi Bulog di Jakarta.

Selain membangun gudang sendiri, lanjut Arif, pihaknya juga bisa memanfaatkan resi gudang yang dibangun oleh pemerintah di sejumlah kabupaten di Pulau Sumbawa. "Menyewa gudang milik swasta juga dimungkinkan sepanjang memenuhi persyaratan untuk penyimpanan jagung," ujarnya.

Menurut dia, pembelian jagung akan dilakukan jika harga tidak menguntungkan petani sebagai produsen atau di bawah ketetapan pemerintah sebesar Rp 3.150 per kilogram dengan kadar air 15%.

Namun jika harga lebih tinggi dari ketetapan pemerintah dan sangat menguntungkan petani, maka Bulog NTB tidak akan bergerak melakukan pembelian. "Kalau harga di atas ketetapan pemerintah berarti petani untung. Tugas pokok Bulog mengawal jangan sampai harga jagung anjlok," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto