KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya perubahan dari skema Beras Sejahtera (Rastra) ke skema Bantuan Pangan Non Tunai membuat peran Bulog dalam penyaluran beras semakin berkurang. Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai, Bulog perlu melakukan inovasi agar berasnya dapat terserap dalam skema BPNT. Peneliti CIPS Galuh Octania mengatakan, untuk mencegah menumpuknya beras di gudang Bulog, Bulog harus berinovasi untuk memperbaiki kualitas stok berasnya sehingga bisa langsung dijual atau disalurkan lewat BPNT. Galub berpendapat, beras Bulog kurang diminati oleh para penerima manfaat BPNT. Kurang diminatinya beras Bulog ditunjukkan oleh berkurangnya penyaluran beras Bulog karena pemilik e-warong lebih mengutamakan untuk menyetok beras dari non-Bulog.
Bulog perlu lakukan inovasi agar berasnya terserap dalam program BPNT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya perubahan dari skema Beras Sejahtera (Rastra) ke skema Bantuan Pangan Non Tunai membuat peran Bulog dalam penyaluran beras semakin berkurang. Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai, Bulog perlu melakukan inovasi agar berasnya dapat terserap dalam skema BPNT. Peneliti CIPS Galuh Octania mengatakan, untuk mencegah menumpuknya beras di gudang Bulog, Bulog harus berinovasi untuk memperbaiki kualitas stok berasnya sehingga bisa langsung dijual atau disalurkan lewat BPNT. Galub berpendapat, beras Bulog kurang diminati oleh para penerima manfaat BPNT. Kurang diminatinya beras Bulog ditunjukkan oleh berkurangnya penyaluran beras Bulog karena pemilik e-warong lebih mengutamakan untuk menyetok beras dari non-Bulog.