JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Bulog pesimis peningkatan penyerapan beras petani menjadi 10% dari total produksi beras nasional, bisa tercapai. Selama ini, kemampuan penyerapan beras nasional oleh Perum Bulog hanya sekitar 7%. Peningkatan penyerapan beras itu untuk memenuhi target pengadaan beras tahun ini yang sebesar 4 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengaku, kemampuan menyerap beras perusahaan milik pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi sebagai stabilisator harga beras nasional ini sangat bergantung pada produksi nasional. Menurutnya, selama ini, Perum Bulog berkemampuan maksimal menyerap beras nasional sebanyak 8% - 9% dari produksi nasional. Itupun, saat produksi nasional naik sebesar 5% dari tahun sebelumnya. "Itulah tantangan besar yang dihadapi Bulog dalam penyerapan beras dalam negeri, tapi kami tidak boleh mengeluh dan menyerah," ujar Sutarto, di Jakarta, Senin (23/4).
Bulog pesimis bisa serap 10% produksi beras
JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Bulog pesimis peningkatan penyerapan beras petani menjadi 10% dari total produksi beras nasional, bisa tercapai. Selama ini, kemampuan penyerapan beras nasional oleh Perum Bulog hanya sekitar 7%. Peningkatan penyerapan beras itu untuk memenuhi target pengadaan beras tahun ini yang sebesar 4 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengaku, kemampuan menyerap beras perusahaan milik pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi sebagai stabilisator harga beras nasional ini sangat bergantung pada produksi nasional. Menurutnya, selama ini, Perum Bulog berkemampuan maksimal menyerap beras nasional sebanyak 8% - 9% dari produksi nasional. Itupun, saat produksi nasional naik sebesar 5% dari tahun sebelumnya. "Itulah tantangan besar yang dihadapi Bulog dalam penyerapan beras dalam negeri, tapi kami tidak boleh mengeluh dan menyerah," ujar Sutarto, di Jakarta, Senin (23/4).