KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog terus melakukan penyerapan gabah/beras petani selama musim panen. Hingga Mei, Bulog memproyeksi akan memiliki stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,4 juta ton dengan penyerapan yang terus berlangsung. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, hingga saat ini Bulog sudah memiliki stok CBP sebanyak 1 juta ton. "Sampai Mei itu tambahannya sekitar 400.0000 ton. Jadi secara keseluruhannya kita memiliki stok yang ada di Bulog untuk CBP 1,4 juta ton. Artinya dengan demikian sudah sesuai dengan jumlah yang ditentukan oleh pemerintah," ujar Budi dalam konferensi pers, Senin (29/3).
Baca Juga: Kemenkeu tengah berkoordinasi dengan Bulog soal anggaran beras Adapun, Budi menyebut per hari ini, penyerapan beras oleh Bulog dari petani sudah mencapai 200.000 ton. Dia mengatakan, rata-rata serapan beras Bulog sudah mencapai 10.000 ton per hari. Dia memproyeksi, hingga akhir Maret, Bulog masih akan bisa menyerap 30.000 ton beras. Bila dihitung, artinya Bulog memproyeksi serapan gabah/beras Bulog hingga Mei tahun ini berkisar 600.000 ton. Sementara, dalam paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Kemendag, Kamis (4/3), tertera bahwa target penyerapan beras oleh Bulog sebanyak 900.000 ton pada saat panen raya Maret hingga Mei 2021. Menanggapi hal ini, Budi menyebut bahwa pihaknya bisa saja menyerap gabah/beras lebih besar dari 600.000 ton. Apalagi, produksi beras tahun ini diproyeksi mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Akan tetapi, Budi mengatakan penyerapan ini harus sesuai dengan kebutuhan penyaluran. "Artinya kalau diprediksi tadi 900.000 ribu, bisa lebih dari situ juga bisa. Hanya persoalannya ini khusus untuk CBP. Untuk CBP itu penyalurannya tidak ada, itu yang jadi permasalahan, sehingga kita harus menyerap sesuai dengan kebutuhan real," katanya.