JAKARTA. Kementerian Koordinator bidang Perekonomian telah mengizinkan Perum Bulog mengimpor daging kerbau dan sapi sebanyak 70.000 ton sampai akhir tahun ini. Itu diputuskan dalam rapat di Kemenko Perekonomian belum lama ini. Pemberian izin impor daging sebanyak diharapkan dapat meredam harga daging lokal yang saat ini masih bertengger di kisaran Rp 120.000 per kilogram (kg). Pemerintah berencana meningkatkannya menjadi 100.000 ton hingga Juni 2017 mendatang. Kemenko memberikan keleluasaan kepada Bulog untuk mengimpor daging lain selain kerbau. Bulog juga bisa mengimpor daging sapi di luar India asalkan memenuhi persyaratan sehat dan halal. Dengan keluarnya izin ini, maka mulai bulan September 2016 ini, Bulog akan mendatangkan 80.000 ton daging kerbau dan sapi yang selama ini diimpor dari India. Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan Kemenko Perekonomian, Jafi Alzagladi mengatakan, daging impor ini disiapkan untuk kebutuhan di awal tahun 2017."Kalau untuk izin yang 30.000 ton belum keluar karena masih memperhitungkan kelebihan impor tahun ini yang nantinya akan dipersiapkan untuk kebutuhan tahun depan," ujar Jafi, Rabu (21/9).
Bulog raih izin impor daging 70.000 ton
JAKARTA. Kementerian Koordinator bidang Perekonomian telah mengizinkan Perum Bulog mengimpor daging kerbau dan sapi sebanyak 70.000 ton sampai akhir tahun ini. Itu diputuskan dalam rapat di Kemenko Perekonomian belum lama ini. Pemberian izin impor daging sebanyak diharapkan dapat meredam harga daging lokal yang saat ini masih bertengger di kisaran Rp 120.000 per kilogram (kg). Pemerintah berencana meningkatkannya menjadi 100.000 ton hingga Juni 2017 mendatang. Kemenko memberikan keleluasaan kepada Bulog untuk mengimpor daging lain selain kerbau. Bulog juga bisa mengimpor daging sapi di luar India asalkan memenuhi persyaratan sehat dan halal. Dengan keluarnya izin ini, maka mulai bulan September 2016 ini, Bulog akan mendatangkan 80.000 ton daging kerbau dan sapi yang selama ini diimpor dari India. Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan Kemenko Perekonomian, Jafi Alzagladi mengatakan, daging impor ini disiapkan untuk kebutuhan di awal tahun 2017."Kalau untuk izin yang 30.000 ton belum keluar karena masih memperhitungkan kelebihan impor tahun ini yang nantinya akan dipersiapkan untuk kebutuhan tahun depan," ujar Jafi, Rabu (21/9).