KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sedang mengkaji skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk bantuan revitalisasi penggilingan dan pengeringan beras. Dengan adanya revitalisasi alat pengering ini diharapkan kualitas padi bisa jauh lebih baik.

Hal ini pun ditanggapi positif oleh Perum Bulog. Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, dengan adanya tambahan pembiayaan ini maka dapat digunakan sebagai modal kerja untuk pengolahan gabah/beras. Dengan begitu, pasokan beras dari penggilingan ke Bulog pun bisa terus meningkat.

Menurut Andrianto, pengembalian kepada bank bisa didapat dari hasil pembayaran Bulog terhadap pasokan tersebut. "Bulog menyambut baik inisiatif yang memudahkan pemasok gabah/beras," ujar Andrianto kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4).

Sementara itu, saat ini serapan beras Bulog pun menunjukkan tren yang meningkat. Andrianto membeberkan mulai dari pekan ke empat Maret sampai saat ini pengadaan beras Bulog sekitar 12.000 ton per hari.

Androanto bilang, angka tersebut memang menurun dari minggu ketiga Maret, di mana pengadaannya sempat mencapai sekitar 20.000 ton per hari. Dia mengatakan, pengadaan menurun karena turunnya harga fleksibilitas menjadi 10% di minggu keempat Maret.

"Tadinya kan fleksibilitas harga pembelian beras oleh Bulog tambah 20%. Sekarang harga diturunkan, namun tidak masalah," tandas Andrianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto