Bulog segera datangkan 200.000 ton jagung dari AS



Jakarta. Perum Bulog akhirnya dapat mengimpor jagung dari Amerika Serikat (AS) dan Brasil atau Argentina pada pengujung tahun ini. Kementerian Perdagangan (Kemdag) telah mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) kepada Bulog untuk mendatangkan 200.000 ton jagung. Bulog ditargetkan bisa mendatangkan seluruh jagung tersebut sebelum tutup tahun ini.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan pihaknya telah melakukan tender dalam pengadaan jagung impor ini. Ada dua perusahaan yang ikut tender satu dari perusahaan yang terafiliasi dengan Singapura dan satu lagi dari New York, AS. Pemenang tendernya adalah AS.

Salah satunya penyebabnya karena perusahaan asal AS mampu melakukan pengadaan jagung sebanyak 200.000 ton dan menawarkan harga yang lebih murah.


Wahyu mengatakan Bulog melakukan pelelangan secara terbuka dan transparan. "Bulog tidak memilih, tetapi semua melalui proses yang terbuka dan yang paling murah harga serta memenuhi segala persyaratan adalah pemasok dari New York," ujar Wahyu kepada KONTAN, Minggu (23/10).

Wahyu menjelaskan kalau soal sumber pengadaan jagung bisa dari AS, Brasil atau Argentina. Hal itu sesuai dengan surat izin yang sudah diteirma Bulog dari Kemdag. "Ingat kami bukan memilih, tetapi pemenang lelangnya seperti itu," tambah Wahyu.

Menurut Wahyu jagung impor ini pertama-tama diperuntukkan untuk kebutuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan untuk stok nasional. Sebab saat ini, Bulog menjadi satu-satunya importir tunggal untuk jagung pasca Kementerian Pertanian (Kemtan) mengendalikan impor jagung.

Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan kesehatan hewan Kemtan Nasrullah mengatakan pihaknya mengeluarkan rekomendasi impor (rekom) jagung sesuai dengan hasil rapat koordinasi terbatas di Kemenko Perekonomian. Jagung ini untuk stok cadangan nasional saja.

"Jagung itu kalau sudah masuk hanya diperuntukkan untuk peternakan rakyat bukan untuk industri," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto