JAKARTA. Akhirnya, Perum Bulog mengantongi Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan pada Jumat (30/8). Dengan modal izin itu, perusahaan logistik plat merah ini akan segera merealisasikan impor kedelai sebanyak 20.000 ton. Rencananya, kedelai impor akan didatangkan dari Amerika Serikat. Rito Angky Pratomo, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog menjelaskan, untuk mendatangkan kedelai impor itu, Bulog butuh waktu paling cepat sekitar 45 hari-48 hari. "Kita akan segera lakukan konsolidasi lagi, artinya selama tiga hari ke depan akan kita konkretkan," kata Angky, Minggu (1/9). Setelah kedelai impor tersebut masuk, Bulog berjanji akan memfokuskan untuk melayani kebutuhan kedelai anggota Gabungan Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo). Pasalnya, Bulog sudah menandatangani kesepakatan dengan Gakoptindo untuk menyuplai kedelai kepada para anggotanya.
Bulog segera impor kedelai 20.000 ton
JAKARTA. Akhirnya, Perum Bulog mengantongi Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan pada Jumat (30/8). Dengan modal izin itu, perusahaan logistik plat merah ini akan segera merealisasikan impor kedelai sebanyak 20.000 ton. Rencananya, kedelai impor akan didatangkan dari Amerika Serikat. Rito Angky Pratomo, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog menjelaskan, untuk mendatangkan kedelai impor itu, Bulog butuh waktu paling cepat sekitar 45 hari-48 hari. "Kita akan segera lakukan konsolidasi lagi, artinya selama tiga hari ke depan akan kita konkretkan," kata Angky, Minggu (1/9). Setelah kedelai impor tersebut masuk, Bulog berjanji akan memfokuskan untuk melayani kebutuhan kedelai anggota Gabungan Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo). Pasalnya, Bulog sudah menandatangani kesepakatan dengan Gakoptindo untuk menyuplai kedelai kepada para anggotanya.