Bulog serap 20.000 ton gula petani



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk menyerap gula dari tebu rakyat yang digiling di PG BUMN yang sesuai standar kualitas SNI. Penugasan ini diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas yang diselenggarakan 17 Juli lalu.

Sebagai serapan perdana, Bulog pun sudah melakukan pembelian gula petani sebanyak 20.000 ton. Pembelian ini dilakukan melalui Bulog Divre Jawa Timur.

Gula ini dibeli dengan harga netto Rp 9.700 per kilogram (kg). Gula ini berasal dari pengolahan PG Gempolkrep mojokerto PTPN X sebanyak 10.000 ton dan RNI sebanyak 10.000 ton.


Gula yang diserap dari RNI ini berasal dari PG Krebet Baru Malang sebanyak 7.500 ton dan PG Redjo Agung Madiun sebanyak 2.500 ton.

“Pembelian gula petani ini merupakan gula petani hasil produksi pabrik gula milik BUMN, sekaligus bentuk sinergi BUMN”, tutur Tri Wahyudi Saleh, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog seperti yang tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (25/7).

Menurut Tri, penugasan penyerapan gula ini bertujuan untuk mengamankan harga gula lokal di tingkat petani dan harga di tingkat konsumen, serta penguatan stok gula nasional.

“Sebagai sahabat petani tebu lokal, kami siap membeli gula petani dengan harga Rp 9.700 per Kg, dan sesuai standar kualitas SNI. Kami pun siap jika diberikan amanah oleh pemerintah untuk penugasan sembilan pangan pokok, hal ini sejalan dengan harapan Presiden RI agar ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia dapat terjamin,” tandas Tri.

Tri mengatakan, pihaknya siap menyerap gula petani hingga April 2019. Dia memperkirakan gula yang akan diserap Bulog mencapai 600.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto