Bulog Siap Gelontorkan Stok Cadangan Beras Pemerintah untuk Intervensi Harga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras masih jauh melambung dari harga eceran tertinggi (HET) terutama untuk beras medium. Padahal operasi pasar gencar dilakukan oleh Perum Bulog.

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, pihaknya siap menggelontorkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada untuk mengintervensi harga. Ia mengatakan, jika beras operasi pasar cepat digelontorkan ke pasar maka harga otomatis akan turun.

Namun, masifnya operasi pasar tersebut, Buwas meminta agar diawasi oleh semua pihak. Sehingga tak ada kesempatan bagi oknum nakal untuk bermain yang nantinya membuat harga sulit turun.


Baca Juga: Harga Beras Naik, Jokowi Perintahkan Lakukan Operasi Pasar

"Kalau ini berjalan, sebenarnya nggak pakai lama. Paling lama penyaluran 1 minggu pasti sudah turun, pasti. Siapa yang mau main beras kalau itu diawasin. Orang jumlahnya cukup kok, banyak, asalkan betul-betul tersebar merata dan tersampaikan ke masyarakat," kata Buwas dalam Konferensi Pers di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Kamis (2/1).

Buwas mengatakan, pihaknya akan terus memantau pelaksanaan operasi pasar bersama Satgas Pangan, sembari membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini. Adapun penyaluran operasi pasar Bulog juga melibatkan semua jaringan baik distributor, eceran, ritel modern dan jaringan Rumah Pangan Kita.

Ia mengatakan, rata-rata operasi pasar Bulog belum kembali normal. Saat kondisi normal, operasi pasar Bulog biasanya sebesar 30.000 ton. Namun sejak Agustus 2022 jumlah penyaluran terus naik hingga saat ini.

Dari awal tahun 2023 hingga hari ini Perum Bulog sudah menggelontorkan sebanyak 186.000 ton beras operasi pasar di seluruh Indonesia.

Bulog juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.

Baca Juga: Jokowi Titahkan Jajarannya Stabilkan Harga Beras, Ini Tiga Strategi Bulog

Saat ini CBP di Bulog sebanyak 594.000 ton. Jumlah ini termasuk sisa beras impor yang sedang dalam perjalanan. Dengan stok tersebut Bulog memastikan kecukupan untuk membanjiri pasar sampai dengan panen raya nanti.

"(Stok) akan kita habiskan, sehingga next beras yang akan dibeli dari dalam negeri, seluruh beras dalam negeri kita beli. Itulah yang akan jamin produksi kita. Ini karena Bulog ditugaskan 2,4 juta ton maka panen nanti yang cukup banyak insyaallah bisa kita beli untuk CBP," ujarnya.

Buwas menuturkan, mulai hari ini pihaknya akan menggelontorkan 10.000 ton beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Hal tersebut mengingat, stok beras di sana kini tinggal 13.000 ton atau di bawah kondisi normal yakni 30.000 ton.

"Mulai hari ini kita masukkan di food station 10.000 ton, dengan memanfaatkan gudang di food station, itu kita anggap gudang filial kita. Operasi pasar kita siapkan di situ dari pembongkaran kapal di Priok langsung kita dorong di gudang food station," jelasnya.

Lantaran Bulog juga memiliki kios di Food Station maka, Buwas menyatakan bahwa stok di kios tersebut juga bagian dari stok PBIC.

"Jadi sekarang bisa aja Food Station memiliki beras lebih dari 40.000 ton. Ini sudah kita atur dan koordinasi, jadi tidak ada alasan ada kekosongan beras. Siapa aja bisa beli di kios tersebut. Dan ini beras untuk operasi pasar bukan komersial," tegasnya.

Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung harga kebutuhan pokok yang ada di Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.

Baca Juga: Upayakan Penurunan Harga Beras, Mendag Minta Bulog Percepat Distribusi Beras

Peninjauan ke pasar tersebut dilakukan untuk melakukan pengecekan harga-harga bahan pokok dan juga memberikan bantuan sosial kepada para pedagang. Selain itu, Ia juga ingin mendengar secara langsung masukan-masukan dari masyarakat.

Terkait harga beras, Jokowi menjelaskan terjadi kenaikan. Kenaikan terjadi di semua provinsi. Oleh karenanya Ia menugaskan Bulog untuk terus melakukan operasi pasar di seluruh provinsi.

"Di semua provinsi memang naik. Ini yang sedang dilakukan operasi pasar oleh Bulog di seluruh provinsi dan terus dilakukan,” kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .