Bulog siap teken kontrak impor gula 20.000 ton dari India



JAKARTA. Setelah dua kali gagal melakukan tender impor gula kristal putih, Badan Urusan Logistik akhirnya berhasil mendapatkan gula impor. Bulog, kini siap meneken kontrak impor GKP sebanyak 20.000 ton.Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan Bulog sudah menyetujui impor gula sebanyak 20.000 ton. "Kita sudah setuju, jadi siap kontrak dalam waktu dekat," ujarnya seusai rapat koordinasi bidang pangan Rabu (19/1).Ia menjelaskan, gula impor ini berasal dari India. Sutarto bilang, Bulog akan segera meneken kontrak impor GKP ini. Sehingga, "Kita harapkan Februari sudah bisa masuk," jelasnya.Asal tahu saja, untuk menambal kebutuhan gula nasional, pemerintah mengeluarkan izin impor GKP sebanyak 450.000 ton. Rinciannya, Rinciannya PTPN IX 70.000 ton, PTPN X 90.000 ton, PTPN XI 90.000 ton, RNI 50.000 ton, PT PPI 90.000 ton, Bulog 60.000 ton.Sutarto menjelaskan, meski saat ini baru akan meneken kontrak impor gula sebanyak 20.000 ton, tapi ia optimis Bulog akan bisa merealisasikan seluruh jatah impor gula yang diberikan pemerintah sebanyak 60.000 ton. "Kita tetep terus (realisasikan), dari berbagai jalur," ungkapnya.Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan dari enam importir yang diberi izin impor, saat ini baru PT PPI yang mulai merealisasikan impornya.Deddy bilang, saat ini PPI telah memiliki kontrak gula impor sebanyak 30.000 ton dengan Thailand dan India. Dari jumlah itu, saat ini sudah terealisasi sebanyak 2.000 ton yang masuk melalui pelabuhan Belawan. Deddy bilang, sampai akhir Januari ini, PPI akan merealisasikan impor gula sebanyak 6.000 ton. "Sampai akhir Februari realisasinya sebanyak30.000 ton," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini