Bulog tambah komitmen impor beras 100.000 ton



JAKARTA. Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akhirnya mendapatkan 100.000 kontrak impor beras yang harus direalisasikan sebelum bulan Maret. Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Alimuso mengatakan, penambahan kontrak impor baru itu dilakukan dengan Vietnam. "Sampai saat total kontrak impor beras Bulog sudah mencapai 1,18 juta ton," ujar Sutarto Senin (17/1).

Soetarto menjelaskan, kontrak impor beras 100.000 ton itu merupakan komitmen goverment to goverment. Dengan adanya tambahan kontrak impor beras ini, artinya, Bulog tinggal menyelesaikan kontrak impor sebanyak 320.000 ton untuk bisa memenuhi ijin impor beras yang diberikan oleh pemerintah sebesar 1,5 juta ton. Sutarto menegaskan, Bulog berkomitmen untuk memenuhi izin impor beras yang diberikan oleh pemerintah tersebut hingga Maret mendatang.

Seperti diketahui, untuk menjaga stok beras nasional dan meredam kenaikan harga beras, pemerintah memutuskan untuk melakukan pengadaan beras melalui impor. Selain itu, pemerintah juga akan membebaskan bea masuk impor beras yang selama ini dikenakan sebesar Rp 450 per kg.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa mengungkapkan dalam pekan ini pemerintah akan segera memfinalisasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai pembebasan bea masuk impor beberapa komoditas yaitu gandum, beras dan bahan baku pakan ternak. "Ini adalah upaya kita untuk menekan dan membuat stabilitas pangan dan inflasi yang harus kita jaga," ujar Hatta seusai rapat koordinasi menteri bidang ekonomi Senin (17/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri