JAKARTA. Pengadaan sapi domestik masih menjadi prioritas pemerintah saat ini. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah disiapkan untuk membantu menstabilkan harga daging sapi. Selain PT Berdikari Persero, pemerintah juga masih menugaskan Perum Bulog untuk menstabilkan harga sapi. Saat ini, BUMN Pangan tersebut sedang melobi pemasok sapi skala besar dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendapatkan sapi dengan harga ideal. Bulog membutuhkan sapi minimal rata-rata 500 ekor sampai 750 ekor tiap bulan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Bulog tengah melakukan pembicaraan bisnis dengan sejumlah pemasok sapi besar dari NTT. Bulog menginginkan agar para pemasok itu dapat menjual sapi dengan harga tetap alias flat sepanjang masa kontrak pembelian. "Kami harapkan harga sapi dari NTT sampai ke Tanjung Priok Jakarta tidak lebih dari Rp 40.000 per ekor hidup," ujar Direktur Pengadaan Bulog Wahyu kepada KONTAN, Kamis (3/3).
Bulog target pasok sapi NTT 750 ekor sebulan
JAKARTA. Pengadaan sapi domestik masih menjadi prioritas pemerintah saat ini. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah disiapkan untuk membantu menstabilkan harga daging sapi. Selain PT Berdikari Persero, pemerintah juga masih menugaskan Perum Bulog untuk menstabilkan harga sapi. Saat ini, BUMN Pangan tersebut sedang melobi pemasok sapi skala besar dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendapatkan sapi dengan harga ideal. Bulog membutuhkan sapi minimal rata-rata 500 ekor sampai 750 ekor tiap bulan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Bulog tengah melakukan pembicaraan bisnis dengan sejumlah pemasok sapi besar dari NTT. Bulog menginginkan agar para pemasok itu dapat menjual sapi dengan harga tetap alias flat sepanjang masa kontrak pembelian. "Kami harapkan harga sapi dari NTT sampai ke Tanjung Priok Jakarta tidak lebih dari Rp 40.000 per ekor hidup," ujar Direktur Pengadaan Bulog Wahyu kepada KONTAN, Kamis (3/3).