MAKASSAR. Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) optimis dapat meningkatkan volume serapan beras dan gabah di gudangnya pada tahun ini. Sampai bulan Oktober 2015, Bulog menargetkan bisa menaikkan stoknya dari saat ini sebanyak 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton pada Oktober 2015. Kenaikan volume stok ini tak terlepas dari cairnya modal Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, dana tersebut akan digunakan Bulog hanya untuk modal kerja saja dan bukan untuk membangun gudang atau peralatan lainnya. Menurutnya, dana ini pertama-tama digunakan untuk menyerap beras dan gabah dari pertani sesuai dengan penugasan dari pemerintah. Selain itu, Bulog juga menyerap komoditas pangan lainnya, tapi sesuai dengan penguasan dari pemerintah. "Sifatnya, kalau itu penguasan maka dana itu dipakai," ujar Djarot di Makassar, Selasa (14/7).
Bulog targetkan stok beras 2,5 juta ton
MAKASSAR. Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) optimis dapat meningkatkan volume serapan beras dan gabah di gudangnya pada tahun ini. Sampai bulan Oktober 2015, Bulog menargetkan bisa menaikkan stoknya dari saat ini sebanyak 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton pada Oktober 2015. Kenaikan volume stok ini tak terlepas dari cairnya modal Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, dana tersebut akan digunakan Bulog hanya untuk modal kerja saja dan bukan untuk membangun gudang atau peralatan lainnya. Menurutnya, dana ini pertama-tama digunakan untuk menyerap beras dan gabah dari pertani sesuai dengan penugasan dari pemerintah. Selain itu, Bulog juga menyerap komoditas pangan lainnya, tapi sesuai dengan penguasan dari pemerintah. "Sifatnya, kalau itu penguasan maka dana itu dipakai," ujar Djarot di Makassar, Selasa (14/7).