KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulog menyarankan mengubah sistem pembelian tebu petani oleh Pabrik Gula Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari bagi hasil menjadi sistem beli putus. Hal ini lantaran gudang Bulog sudah penuh, terdapat beban anggaran pembelian gula petani dan karena penyaluran gula perusahaan pelat merah ini terkendala. Direktur Komersial Bulog Andrianto Wahyu Adi mengkonfirmasi hal tersebut, gula Bulog merupakan gula Cadangan Stabilisasi Harga Pasar. Sedangkan harga arahan Pemerintah lebih besar dari harga pasar saat ini. Selain itu Bulog sedang melakukan penugasan stabilisasi harga dengan beli gula petani dengan harga yang lebih besar dari harga pasar saat ini. "Akibatnya kami ya sulit menjual," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/9).
Bulog terkendala harga, sarankan PG BUMN serap tebu petani sistem beli putus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulog menyarankan mengubah sistem pembelian tebu petani oleh Pabrik Gula Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari bagi hasil menjadi sistem beli putus. Hal ini lantaran gudang Bulog sudah penuh, terdapat beban anggaran pembelian gula petani dan karena penyaluran gula perusahaan pelat merah ini terkendala. Direktur Komersial Bulog Andrianto Wahyu Adi mengkonfirmasi hal tersebut, gula Bulog merupakan gula Cadangan Stabilisasi Harga Pasar. Sedangkan harga arahan Pemerintah lebih besar dari harga pasar saat ini. Selain itu Bulog sedang melakukan penugasan stabilisasi harga dengan beli gula petani dengan harga yang lebih besar dari harga pasar saat ini. "Akibatnya kami ya sulit menjual," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/9).